Trichogramma sp : Musuh alami: Parasitoid

Trichogramma sp merupakan musuh alami dari hama penggerek padi, juga pada hama penggerek tebu dan jagung. Trichogramma sp ini salah satu parasitoid telur, artinya trichogramma sp ini menyerang telur hama penggerek padi. Proses penyebaran atau aplikasi dari trichogramma sp ini dengan menggunakan kertas pias. trichogramma sp pengendali dari hama penggerek padi, bukan untuk memusnahkan.
Teknik implementasi dari pengendalian ini menggunakan kertas pias. Istilah Pias yang digunakan disini adalah suatu lembar kertas yang ditempeli sejumlah telur inang. Untuk kegiatan ini yang bahan dan alat yang digunakan adalah kertas manila, lem cair dan telur corcyra sp. yang sudah bersih. Telur corcyra sp. ini sebagai inang bagi trichogramma.
Cara trichogramma sp mengendalikan OPT ini adalah trichogramma sp terbang mencari kelompok telur penggerak yang masih baru untuk diparasit (memasukkan sel ke dalam kelompok telur dan makan isi telur, ketika habis menjadi dewasa, akan tebang dan mencari kelompok telur penggerak dan seterusnya).
Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan salah satu ciri dari pertanian berlanjut. Pertanian berlanjut adalah pertanian yang selalu berfikiran jangka panjang. Dengan menggunakan agen hayati sebagai musuh alami hama, yaitu trichogramma sp. Maka lingkungan akan tetap seimbang dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut merupakan suatu keuntungan para petani agar tetap eksis dan terus berlanjut dalam berbudidaya tanaman.

Biologi Trichogramma nana

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phillum : Arthopoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Subordo : Clistrogastra
Family : Trichogrammatidae
Genus : Trichogramma
Spesies : Trichogramma nana Zehnt

Morfologi
Parasitoid telur Trichogramma nana memiliki panjang tubuh 0,75 mm dengan tubuh berwarna hitam dan mata merah yang khas. Tarsus dengan tiga ruas. Sayap depan sangat lebar dengan rambut-rambut yang membentuk garis, vena marginal dan stignal membentuk kurva tunggal. Sayap belakang sempit dan berambut apabila dipelihara pada suhu 30o C dan kelembapan 80% tubuh berwarna cokelat kehitaman, rambut-rambut pada sayap depan panjang, ovipositor keluar di ujung abdomen. Imago jantan mempunyai antenna berbentuk clavus dengan 30-40 rambut, tiap rambut panjangnya 3 kali lebar antenna. Ovipositor pada betina hampir satu setengah kali lebih panjang daripada tibia belakang yang memungkinkan betina untuk meletakkan telur ke dalam telur yang tertutup bulu. Ukuran telur sekitar 0,31mm. rasio jenis kelamin dewasa jantan dan betina adalah 1:2,3. Parasitoid ini merupakan parasitoid yang hidup berkelompok.

Daur Hidup
Larva Trichogramma terdiri dari tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4 hari setelah telur terparasit), telur penggerek batang berubah warnanya menjadi gelap atau hitam. Larva kemudian berkembang menjadi pupa. Setelah 4-5 hari, pupa berubah menjadi imago, dan keluar dari telur inang dengan membuat lubang bulat pada kulit telur. Daur hidup sejak telur diletakkan hingga imago muncul sekitar 8 hari. Setiap betina biasa menghasilkan telur sebanyak 50 butir. Perkembangbiakan dengan perkawinan atau parthenogenesis. Parasitoid betina yang kawin menghasilkan keturunan betina dan jantan, sedangkan yang tidak kawin akan menghasilkan jantan saja.
Pada saat pemarasitan, parasitoid Trichogramma nana betina akan menguji telur dengan memukulnya menggunakan antenna, menggerek masuk ke dalam telur inang dengan ovipositornya dan meletakkan satu atau lebih telur tergantung ukuran telur inang. Pada saat Trichogramma nana betina menemukan inangnya, biasanya akan tinggal dekat atau menetap pada inangnya untuk periode yang panjang selama terjadinya pemarasitan.
Populasi parasitoid dipengaruhi oleh keberadaan inang dan kondisi lingkungan. Populasi inang yang rendah menyebabkan parasitoid tidak berkembang, parasitoid dewasa aktif pada siang hari dan terbang menuju ke arah sumber cahaya. Tingkat pemarasitan di lapangan berkisar antara 40%.

FAHMI

2 comments:

Instagram