Penelitian Usaha Tani


MAKALAH
PENGANTAR USAHATANI
“ Penelitian Usahatani ”


Oleh :
Kelompok 6 Kelas H
Fina Lutfiyanah                                   105040201111090
M. Guruh Arif Zulfahmi                     105040201111091
Hadi Purnomo                                     105040201111092
Hafidz Yudha T.                                 105040201111093
Himatin Pramitasari                             105040201111094




UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu.
Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian. Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran.
Penelitian merupakan Suatu proses panjang dimana setiap penelitian bertujuan untuk menemukan sesuatu penemuan baru, menjawab sesuatu pertanyaan dan mencari pemecahan permasalahan yang dihadapi. Proses tersebut dilakukan dengan sistematis dan teliti serta menggunakan pendekatan ilmiah. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming).
Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan. Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).
1.2  Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui :
a.       Arti dan Pentingnya Penelitian Usahatani
b.      Kebutuhan dan Kegunan Penelitian Usahatani
c.       Pendekatan Terhadap Penelitian Usahatani
d.      Sumber-Sumber Data dan Pengumpulannya
e.       Metode Penelitian Usahatani

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Arti dan Pentingnya Penelitian Usahatani
Usahatani merupakan himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan yang didirikan di atas tanah dsb. Farm, yaitu sebagai sutu tempat atau bagian dari permukaamn bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap ataupun manger yang digaji.
Sedangkan Penelitian Usahatani merupakan suatu proses panjang bertujuan untuk menemukan sesuatu penemuan baru, menjawab sesuatu pertanyaan dan mencari pemecahan permasalahan yang dihadapi dari sumber-sumber alam yang terdapat di suatu tempat yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya yang mana proses tersebut dilakukan dengan sistematis dan teliti serta menggunakan pendekatan ilmiah.
Pentingnya Penelitian dalam Usahatani mampu menyediakan informasi yang dapat membantu petani dalam mengelola usahataninya, Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai petani dan pengelolaannya sehingga membantu di dalam perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan, untuk menentukan tingkat intervensi petugas pembangunan pertanian serta penetapan metode pelayanannya, memperdalam dan mempertajam pemahaman terhadap usahatani dan masalahnya. Dalam prosesnya, Penelitian dilakukan dengan sistematis dan teliti serta menggunakan pendekatan ilmiah dan Penelitian usahatani akan berjalan efektif jika didukung Pengetahuan yang cukup mengenai teori pertanian dan ekonomi, Pengetahuan praktis dan pengalaman yang relevan, Strategi penelitian yang efektif dan sumberdaya penelitan yang cukup, Administrasi penelitian yang memadai.

2.2  Elemen–Elemen Penting dalam Penelitian Usahatani
Ada beberapa elemen dalam teori ekonomi yang mungkin penting dan relevan terhadap penelitian usahatani, yaitu :
1.      Prinsip keunggulan komparatif, Keunggulan komparatif menjelaskan tentang lokasi produksi pertanian, berbagai jenis tanaman dan ternak dengan syarat berbeda harus diusahakan di daerah-daerah pada keadaan fisik dan sumberdaya lainnya secara ekonomis sangat sesuai. Misalnya : Di daerah tandus (Gunung Kidul), maka tanaman yang cocok adalah seperti kayu jati dan kapas.
2.      The law of deminishing return, Prinsip ini menjelaskan tingkat produksi yang terbaik dengan sumberdaya yang terbatas. Prinsip ini menuntun petani kepada tingkatan produksi yang harus diperoleh yaitu dengan penggunaan sumberdaya yang sesuai penggunaannya-tidak berlebihan dan tidak kurang sehingga tidak mengurangi kenaikan hasil baik secara fisik maupun dari nilai komoditi. Misalnya : Beberapa pestisida harus dipakai secara tepat sasaran terhadap hama dan penyakitnya, bukan organisme yang dapat membantu petani (misal cacing, dll)
3.      Substitution effect, Prinsip ini menjelaskan metode berproduksi yang dapat memberikan manfaat besar dan biaya kecil, karena banyak cara yang dapat digunakan untuk berproduksi, maka petani harus memilih yang sangat ekonomis diukur dari segi apapun (kerja, waktu dan uang). Misalnya : Petani dapat menentukan yang dapat memberikan manfaat besar dengan biaya kecil, misalnya dalam penggunaan atau perubahan dari teknik lama menjadi teknik yang baru.
4.      Prinsip analisis biaya/Farm expenditure (Pengeluaran Biaya Pertanian), Prinsip ini menjelaskan mengenai pengaturan harga dari suatu komoditi yang dijualnya setelah menganalisis biaya produksi, karena petani dapat menguasai pengaturan biaya produksi dalam usahataninya tetapi tidak mampu mengatur harga komoditi yang dijualnya atau memberikan nilai kepada komoditi tersebut. Harga-harga ini ditentukan oleh berbagai faktor yang ada di luar usahataninya termasuk faktor-faktor di luar negeri. Apabila keadaan lainnya tidak berubah, petani harus mengurangi biaya per satuan komoditi yang dihasilkan bila mereka ingin meningkatkan pendapatan usahataninya. Misalnya : penggunaan pestisida yang sesuai harus dipelajari sehingga mengurangi biaya produksi
5.      Opportunity cost (Biaya yang diluangkan), Prinsip ini menjelaskan pemilihan di antara banyak alternatif pada usahatani. Biaya yang diluangkan merupakan biaya yang berkaitan dengan tiap pilihan dalam menggunakan beberapa macam sumberdaya di dalam suatu kegiatan, dinyatakan oleh nilai penggunaan alternatif terbaik yang diluangkan. Misalnya : Petani menanam jagung keuntungan yang diperoleh adalah Rp 70.000 sedangkan bila petani menanam padi maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp 90.000. Biaya yang diluangkan untuk menanami lahannya dengan jagung sebesar Rp 90.000. Karena Rp 90.000 lebih besar daripada keuntungan potensial Rp 70.000, maka harus menanam padi. Bila tetap memilih jagung, maka ia juga harus menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh Rp 20.000 lebih kecil daripada seharusnya dapat diperoleh.
6.      Pemilihan cabang usaha, Prinsip ini menjelaskan bahwa pemilihan cabang usahatani dipertimbangkan berdasarkan sumbangan yang diharapkan (pendapatan bersih) harus lebih besar dari biaya yang diluangkan. Sesuatu cabang usaha dipertimbangkan dalam perencanaan usahatani selama sumbangan yang diharapkan terhadap pendapatan bersih usahatani melebihi biaya yang diluangkan sumberdaya yang mereka gunakan. Hal ini bertujuan unutk menggunakan seefisien mungkin sumberdaya yang dimiliki.
7.      Baku timbang tujuan (Goal Trade-off), Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap manusia mempunyai beberapa tujuan yang saling bersaing. Trade-off : Pertentangan antara beberapa pilihan alternatif yang saling meniadakan, tidak dapat terjadi secara bersama-sama. Tujuan petani bermacam-macam, misal pendapatannya ingin digunakan untuk mebiayai usahatani dan menyekolahkan anak. Kalau pendapatan diperoleh cukup, maka petani harus menambah penghasilan dari usaha lain agar kedua tujuan tersebut tercapai tanpa mengurangi kadar/kualitas dari tujuan.

Prinsip-prinsip di atas menuntun peneliti kepada perumusan hipotesis yang akan diuji dan pengumpulan data yang diperlukan dan ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan prinsip tersebut, hubungannya dengan petani kecil, yaitu :
a.       Ketidakpastian yang akan mempengaruhi pendapatan seperti iklim, serangan hama dan penyakit, perkembangan harga, keragaan teknologi baru, politki, sosial dan sebagainya, sehingga peneliti harus menyadari hal tersebut, dalam hal ini diperlukan analisis resiko.
b.      Uang, Petani kecil berusahatani dengan komersiil, semi subsisten dan subsisten, sehingga peneliti harus menggunakan uang sebagai ukuran yang sangat memudahkan untuk membandingkan/mengukur usahatani daerah tersebut, antar daerah, antar negara bagaimanapun bentuk usahatani tersebut.

2.3  Kebutuhan dan Kegunan Penelitian Usahatani
Suatu proses panjang dimana setiap penelitian bertujuan untuk menemukan sesuatu penemuan baru, menjawab sesuatu pertanyaan dan mencari pemecahan permasalahan yang dihadapi. Maka, Hasil dari Penelitian Usahatani sangat berguna :
a.       Rekomendasi untuk Petani Kecil, Penyediaan teknologi baru dan pemberian informasi pasar yang memadai dan tepat sasaran/sesuai kebutuhan petani.
b.      Evaluasi Proyek, Setiap usulan proyek harus dinilai apakah manfaat yang diperoleh melebihi biayanya.
c.       Perencanaan Pertanian, Perencanaan disini adalah perencanaan pada sumberdaya yang tersedia bagi petani selama kurun waktu perencanaan.
d.      Kebijaksanaan Pertanian, Sebagai perincian oleh pemerintah mengenai ketentuan peraturan yang harus ditaati dalam penyelenggaraan pertanian. Contoh : Kebijaksanaan bagi hasil, Hak atas tanah dan air, Harga dan pengaturan pasar, Pengawasan terhadap hama dan penyakit, Ekspor dan kesejahteraan buruh, Pemberian kredit dan tingkat bunga.
e.       Pembangunan Desa, Pembangunan Desa mencakup pendapatan, kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan infrastruktur.

Penelitian usahatani di Indonesia masih tetap diperlukan sepanjang sektor pertanian masih memegang peranan utama dan sepanjag kebijaksanaan pembangunan pertanian masih diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.

2.4  Pendekatan Terhadap Penelitian Usahatani
Pendekatan ini dapat dibahas dari berbagai segi :
1.      Konsep kerangka kerja, apakah untuk rekomendasi petani, penilaian proyek,  perencanaan nasional dsb.
2.      Model: merupakan penyajian realita dengan bentuk uraian lisan, pernyataan  matematik atau bagan sederhana.
3.      Pendekatan terpadu
-   Permintaan pemerintah
-   Perhatian khusus peneliti
4.      Kendala hasil/tahap uji coba

2.5  Tahapan Penelitian Usahatani
1.      Penetapan dan pemilihan daerah penelitian
*      Menyangkut lokasi geografis yang berpengaruh terhadap keberhasilan usahatani.
*      Aspek pilihan waktu/saat penelitian, misalnya ingin meneliti produktifitas mangga, maka tentu harus memperhitungkan saat mangga berbunga, berbuah dll.
*      Penelitian aspek produksi dan kegiatan pemasaran hasil usahatani, maka harus diperhatikan kemungkinan di daerah tersebut akan ada perubahan akibat dibukanya jalan baru, irigasi baru dll.
2.      Deskripsi dan analisa
a)      Kegunaan dan tujuan
*      Untuk menggali pemahaman lingkungan usahatani dan sistem yang mendukung, serta pengaruhnya terhadap tingkat pengambilan keputusan petani.
*      Untuk mengetahui faktor fisik, biologis dan sosial ekonomis.
*      Untuk mengetahui faktor pembatas/penghambat sehingga dapat ditetapkan prioritas penelitian yang paling efektif dalam memacahkan masalah.
b)      Kegiatan
*      Pengumpulan data dasar
*      Diagnosa hasil studi lapang
*      Analisa data dasar dan hasil studi lapang
*      Penetapan prioritas daerah penelitian
c)      Analisa sistem usahatani
*      Pemaparan lingkungan petani, lingkungan ekonomi dan budaya
*      Pemaparan/penjelasan sistem usahatani
-    Pilihan cabang usaha dan hubungan antar cabang usaha
-    Faktor-faktor produksi
-    Pengelolaan usahatani
-    Persepsi dan cara petani mengambil keputusan
d)     Identifikasi masalah dan kesempatan
e)      Penetapan prioritas penelitian usahatani (pra-penelitian)
3.      Penyusunan kerangka penelitian
a.       Kegunaan:
*      Menggali informasi dari tahap diagnosa serta umpan balik
*      Uji coba pada petani untuk menguji alternatif pemecahan masalah serta identifikasi
b.      Penjabaran, meliputi penetapan rekan kerja, penetapan prioritas penelitian dan penentuan hipotesa untuk diuji.
c.       Evaluasi: untuk pemecahan yang paling memungkinkan:
*      Desain kriteria untuk analisa prediktif
*      Analisa alternatif pemecahan berdasar pada: lingkungan petani, pengelolaan yang diperlukan, bentuk pengaruh dan sikap sosial petani.
d.      Desain penelitian usahatani
*      Pemilihan metode penelitian
*      Kriteria produktifitas
*      Penentuan petani contoh
*      Tipe pengujian
*      Bentuk uji coba
*      Metode analisis hasil
e.       Draf rencana kerja yang komperhensif :
1.      Uji coba umum: percobaan pada usahatani
2.      Penelitian budidaya dan aspek biologis
3.      Penelitian sosial ekonomi (survei, pembahasan usahatani dan monitoring)
4.      Penelitan sumberdaya usahatani : pelestarian tanah dan Sumberdaya Alam (SDA), teknik pengairan dan kualitas air, kegunaan iklim dan drainase, dll.
5.      Analisa hasil penelitian
a)      Yang berkaitan dengan analisa kerja: pendekatan terintegrasi dan interdisiplin keilmuan
b)      Hasil kajian budidaya dan aspek biologis, meliputi:
*      Bentuk uji dan tujuan
*      Tiap respon budidaya
*      Evaluasi variabilitas
*      Kondisi iklim normal atau tidak normal
*      Pertimbangan petani atas teknik yang dipilih
c)      Sumberdaya usahatani yang digunakan: kredit, tenaga kerja, pengairan, harga tanah, perhubungan, kelembagaan penunjang.
d)     Analisa ekonomi, meliputi :
*      Pendugaan keuntungan
*      Analisa alternatif
*      Marginal keuntungan
*      Pendugaan keuntungan bila petani menggunakan metode baru
*      Pertimbangan resiko
e)      Analisa sosial dan perilaku petani
f)       Hasil dari uji lapang, meliputi :
*      Umpan balik dari penerapan teknologi
*      Perbaikan pengertian dari sistem usahatani
*      Penentuan bentuk teknik yang dapat disuluhkan
4.      Tahap kegiatan penelitian
5.      Tahap uji coba
Tahap ini memerlukan kerjasama antara peneliti usahatani dan ahli biologi pertanian, penelitian ini dilakukan terhadap faktor-faktor penghambat hasil.  Metode yang digunakan dalam tahap ini digambarkan sebagai berikut:
Perbedaan hasil I terjadi karena adanya teknologi yang tidak dapat dipindahkan dan perbedaan lingkungan.
Perbedaan hasil II terjadi karena adanya kendala biologi (varietas, tanamana pengganggu, hama dan penyakit, masalah tanah dan kesuburan tanah) serta kendala sosial ekonomi (biaya dan penerimaan, kredit, kebiasaan dan sikap, pengetahuan, kelembagaan, ketidakpastian dan resiko)
6.      Tahap penyuluhan: merupakan tahap aplikasi semua hasil kajian yang berdayaguna untuk dikembangkan sehingga tujuan usahatani, pembagunan pertanian dan pembangunan nasional dapat tercapai.
2.6  Sumber-Sumber Data dalam Penelitian Usahatani
Pentingnya Penelitian dalam Usahatani tidak terlepasa dari Sumber-Sumber dan pengumpulannya agar dapat memperdalam dan mempertajam pemahaman terhadap usahatani dan masalahnya. Sumber-sumber data dalam penelitian usahatani dapat dikumpulkan melalui :
1.      Studi lapangan, Sumber ini mencakup beberapa kegiatan yaitu :
a.       Pengenalan diri denagan daerah/masalah
b.      Wawancara dengan para informan, seperti petani, buruh tani, pedagang, tokoh masyarakat dll.
c.       Pencarian informasi yang relevan dengan masyarakat dari publikasi/ mass media, kantor pemerintah/instansi terkait atau swasta.
d.      Keunggulan : Waktu singkat untuk mempelajari masalah, Dapat merupakan langkah pendahuluan menuju pelaksanaan survei, Kelemahan : Informasi yang didapat terkadang tidak benar (bias), Ada unsur penaksiran yang subyektif sehingga kualitas data yang telah dikumpulkan lebih rendah dibandingkan dengan survei.
2.      Survei usahatani, Sumber ini mencakup beberapa kegiatan yaitu :
a.       Pengamatan langsung : cara pengumpulan data yang dilakukan sendiri oleh regu peneliti, misalnya penaksiran data luas lahan, produktivitas, serangan hama dan penyakit.
b.      Wawancara dengan responden
3.      Studi Desa, Penelitian berdasarkan penggolongan desa dengan karakteristik yang menjadi perhatian peneliti, misalnya iklim, jenis tanah, luas usahatani, prasarana dll. Terdapat beberapa macam informasi yang dikumpulkan antara lain Sumberdaya yang tersedia, Penggunaan sumberdaya, Koefisien input-output, misalnya produksi per satuan luas tanaman, produksi per satuan kerja, Biaya, penerimaan dan pendapatan, Informasi sikap, misalnya sikap petani terhadap teknik berproduksi baru, sikap petani terhadap peran penelitian dan penyuluhan, Pola tanam dan pola usahatani.
4.      Catatan usahatani, merupakan catatan yang dirancang untuk Melayani petani peserta kegiatan ini dengan cara menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan, Sebagai sumber data-data untuk kepentingan penelitian usahatani.
Data yang diambil haruslah data yang dapat dipercaya, yaitu data yang benar dikumpulkan dari sumber datanya dan memenuhi syarat sebagai berikut :
a.       Data itu harus baik, harus teliti, lengkap dan mempunyai kebenaran yang tinggi serta mengikuti satuan-satuan ukuran yang telah ditetapkan seperti pedoman yang telah diberikan
b.      Data harus sesuai dengan rencana analisis
c.       Data harus dapat dibandingkan dengan yang lai, artinya pengisiannya dalam alat pengumpul data harus seragam berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan. Alat pengumpul data tersebut bisa berupa daftar pertanyaan maupun catatan harian.
5.      Studi kasus usahatani
6.      Eksperimen

2.7  Metode Penelitian Usahatani
Populasi: jumlah dari anggota sample secara keseluruhan, dimana di dalam populasi tersebut mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. Sampel (responden): sebagian dari anggota populasi yang terpilih sebagai obyek pengamatan. Sampling perlu dilakukan dalam penelitian Karena peneliti bermaksud mereduksi obyek penelitiannya, Ingin mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan. Untuk pengambilan sample harus diperhatikan Penentuan daerah penelitian dan Karakteristik sample (homogenitas populasi). Teknik pengambilan sample, terdapat dua teknik yaitu :
1.      Random sampling : teknik pengambilan sample secara random (acak).
2.      Non random sampling : teknik pengambilan sample secara tidak acak, semua individu di dalam populasi diberi peluang yang sama → insidental sampling, yaitu hanya individu-individu yang dijumpai yang dipakai sebagai sample untuk selanjutnya dipakai sebagai obyek penelitian.
BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Penelitian Usahatani merupakan Suatu proses panjang bertujuan untuk menemukan sesuatu penemuan baru, menjawab sesuatu pertanyaan dan mencari pemecahan permasalahan yang dihadapi dari sumber-sumber alam yang terdapat di suatu tempat yang diperlukan untuk produksi yang mana proses tersebut dilakukan dengan sistematis dan teliti serta menggunakan pendekatan ilmiah. Penelitian usahatani di Indonesia masih tetap diperlukan sepanjang sektor pertanian masih memegang peranan utama dan sepanjag kebijaksanaan pembangunan pertanian masih diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
                  Pentingnya Penelitian dalam Usahatani tidak terlepasa dari Sumber-Sumber dan pengumpulannya agar dapat memperdalam dan mempertajam pemahaman terhadap usahatani dan masalahnya. Sehingga dapat bermanfaat untuk Rekomendasi untuk Petani Kecil, Evaluasi Proyek, Perencanaan Pertanian, Kebijaksanaan Pertanian, Pembangunan Desa.

DAFTAR PUSTAKA

Soekartawi. 1984. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk pengembangan petani kecil. Jakarta : UI Press.
-------------.1986. Ilmu Usaha Tani dan Penelit;ian untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta : UI Press.
-------------. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta : UI Press. 

FAHMI

No comments:

Post a Comment

Instagram