Diskripsi Nephotettix virescens
Biologi Nephotettix virescens
Wereng hijau, Nephotettix virescens Distant adalah
anggota familia Cicdellidae ordo Hemiptera yang hidup di pertanaman
padi, namun tidak menjadi hama penting tanaman padi. Peran penting N. virescens
di Indonesia saat ini adalah sebagai vektor virus tungro padi (Hibino dan
Cabauatan, 1986; Siwi,1992, Widiarta dan Nakasuji, 1992). Di antara vektor
virus tungro yang ada di Indonesia, N. virescens adalah vektor
terpenting, karena paling efektif menularkan virus tungro dan populasinya
dominan di antara vektor lain (Himawati dan Supriyadi, 2003; Supriyadi et
al., 2004). Efektivitas N. virescens asal populasi wilayah endemi
dalam menularkan virus tungro mencapai 81%, sedangkan asal wilayah nonendemi 52
% (Supriyadi et al., 2004 dan Supriyadi et al., 2008 ).
Morfologi dan fisiologi
Nephotettix virescens
Ukuran panjang tubuh, panjang
sayap, panjang tungkai, panjang stylet, dan lebar kepala N. virescens jantan
dan betina penular aktif dan bukan penular aktif tidak menunjukkan perbedaan
nyata pada aras ketelitian 5%. N. virescens penular aktif tidak
memiliki ukuran morfologi spesifik berkaitan dengan kemampuannya menularkan
virus tungro. Individu N. virescens penular aktif tidak memiliki ukuran
morfologi luar yang berbeda dengan individu bukan penular aktif.
Pita protein dengan berat
molekul 173, 134, dan 68 kDa muncul pada N. virescens penular aktif.
Ketiga protein tersebut juga muncul sangat tebal. Artinya, protein tersebut
memiliki kandungan atau kuantitas protein yang tinggi. Protein tersebut juga
tidak muncul pada N. virescens yang belum terpapar virus tungro padi,
sehingga hal tersebut memperkuat dugaan ada hubungan antara kemampuan
menularkan virus tungro virus tungro dari N. virescens tersebut Protein
tersebut diduga tidak diekspresikan secara terus menerus (bukan protein constitutive).
Hal ini ditunjukkan oleh kandungan protein yang bervariasi sangat tinggi (pita
tebal), rendah, bahkan ada yang tidak terdeteksi.
Protein dengan berat molekul 173, 134, dan 68 kDa tersebut tidak pernah
muncul pada N. virescens yang belum makan akuisisi pada tanaman padi bergejala
tungro, sehingga keberadaannya berkaitan dengan N. virescens penular
aktif yang telah berinteraksi dengan virus tungro. Meskipun demikian,
protein tersebut belum dapat dinyatakan sebagai komponen helper. Hasil
identifikasi komponen N. virescens penular aktif oleh Supyani (1998)
memiliki berat molekul 15, 18, 23, 36, dan 45 kDa.
Potensi Nephotettix
virescens sebagai Vektor
Menurut Hibino dan Cabauatan
(1987), proses penularan virus tungro oleh N. virescens, melibatkan
senyawa kimia komponen pembantu (helper component) yang berperan
mengikat partikel virus. Kemampuan vektor dalam menularkan virus tungro
bersifat individual, sehingga tidak semua anggota dalam populasi mernjadi
vektor yang kompeten (Gray dan Banerjee, 1999) Jauh sebelumnya, Ling (1972)
menyatakan, bahwa di antara anggota populasi N. virescens terdapat
kelompok individu penular aktif (active transmitters) dan individu bukan
penular (nontransmitters). Penular aktif adalah individu yang dapat
menularkan virus setelah makan akuisisi.
Individu penular aktif diduga
memiliki karakter berbeda dengan individu bukan penular, namun perbedaan
tersebut masih belum diketahui. Karakterisasi N. virescens penular aktif
belum tentu cukup menggunakan sifat morfologi. Upaya memahami kasus-kasus keragaman
populasi sering memerlukan studi lebih dalam pada aras molekular. Hal tersebut
disebabkan, ekspresi gen tidak selalu dalam wujud morfologi, namun dapat berupa
karakter fisiologi. Perubahan dalam karakter fisiologi hanya mempengaruhi
sistem kinerja sel (Brooker, 1999), sehingga tidak dapat dideteksi pada aras
morfologi.
No comments:
Post a Comment