Perkembangan penularan RTBV dan RTSV
pada tanaman padi di lapang dilaporkan oleh Hasanuddin dkk. (1999).
Tanaman padi terinfeksi RTSV terdeteksi lebih awal dari RTBV. Tanaman sakit ini
terdeteksi sejak tanaman berumur dua minggu setelah tanam (MST). Tingkat
infeksi pada saat awal hanya 10%, selanjutnya meningkat terus sampai 80% saat
tanaman umur 6 MST. Tanaman terinfeksi RTBV baru terdeteksi saat tanaman umur 4
MST. Perkembangan komposisi virus tersebut juga terjadi di Filipina seperti
laporan Tiongco et al. (1988). Wereng hijau yang dapat menularkan RTSV
telah terdeteksi di pertanaman yang berumur 2 MST. Dengan demikian diketahui
sejak awal wereng hijau imigran yang membawa RTSV telah mampu membantu
penyebaran RTBV. Komposisi spesies wereng hijau di lapang dapat mempengaruhi
intensitas serangan virus tungro. Pergeseran dominasi spesies ke arah spesies
yang efisien penularannya, wereng hijau N. virescens, maka potensi
infeksi tungro semakin tinggi (Hibino dan Cabunagan, 1986).
Infeksi tungro dapat terjadi mulai di
persemaian. Pada stadium ini tanaman sangat sensitif terhadap infeksi virus.
Apabila infeksi terjadi pada stadia awal pertumbuhan maka gejala tungro akan
tampak pada tanaman umur 2–3 MST. Tanaman muda yang terinfeksi merupakan
sumber inokulum utama setelah padi ditanam di lapang. Selama satu periode
pertumbuhan tanaman padi terjadi dua puncak tambah tanaman terinfeksi yaitu
pada saat 4 dan 8 MST (Suzuki et al., 1992). Puncak infeksi pertama
disebabkan oleh serangga imigran pada 2 MST, sedangkan puncak infeksi kedua
disebabkan infeksi yang terjadi saat 6 MST oleh keturunan serangga
imigran.
Sumber inokulum penyakit tungro terdapat pada bibit dari ceceran gabah
terinfeksi (voluntir), tanaman, ratun serta mungkin rumput inang yang sakit.
Tanaman inang tungro selain padi, yang sudah diketahui adalah: rumput belulang (Eleusine
indica), rumput bebek atau tuton (Echinochloa colonum), jajagoan
(Echinochloa crusgali), juhun randan (Ischaemum rugosum), tapak
jalak atau rumput katelan (Dactyloctenium aegyptium), rumput asinan (Paspalum
distichum) dan padi liar. N. virescens hanya dapat berkembang
dengan baik dan menjadi penular yang efisien pada padi. N. nigropictus dapat
berkembang pada padi maupun rerumputan, meskipun berkembang dengan lebih baik
pada rerumputan. N. nigropictus dapat menularkan virus dari rerumputan
ke tanaman padi.
No comments:
Post a Comment