Budidaya Tanaman Tomat


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan berwarna merah merupkan sumber vit. A, vit C, dan sedikit vit. B. Kandungan vit. A-nya lebih tinggi 2-3 kali dari semangka.
Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur lebih baik ditanam di dataran rendah. Sementara tomat apel lebih baik ditanam di dataran tinggi.Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara terutama unsure nitrogen (zat lemas).
Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit mengandung pasir dan banyak mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini.
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanam terbaik adalah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan.Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya danproduksinyamenurun.
Olehkarenaitu, padapraktikumteknologiproduksitanamanini di ajarkanbagaimanacaranyamenanamtanamantomat yang baik di semuamusimdanjugadiajarkantentangbagaimanameningkatkanproduksitomatdenganteknikbudidaya yang benar.

1.2 Tujuan
PraktikumTeknologiproduksitanamaninibertujuan :
1.      Agar mahasiswamengertidanmengetahuipraktikdancarapenanamanataubudidayatanamantomatdenganbenar
2.      Agar mahasiswamengertidanmemahamiteknologiproduksitanamantomatmelaluiteknikbudidaya yang benar agar mendapatkanhasilproduksi yang maksimal
3.      Agar mahasiswadapatbelajarmenanggulangipermasalahan yang timbuldalambudidayatanamantomat (sepertiseranganhama, kekuranganunsurhara, dll)

1.3Manfaat
Manfaat yang dapatdiperolehdaripraktikuminiadalah :
1.      Mahasiswadapatmengetahuicara/praktikbudidayatanamantomatdenganbenar agar memperolehhasilproduksi yang maksimal
2.      Mahasiswadapatmengatasimasalahdidalamusahabudidayatanamantomatdenganteknik yang benardantepatsasaran
3.      Mahasiswamengetahuiteknik/teknologiproduksi yang benaruntuktanamantomat
4.      Mahasiswadapatmengaplikasikanteknikproduksitanamantomatdenganbenar di kehidupansehari-haridandapatmembagipengetahuantersebutkepadaparapetanitomat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Sejarah Komoditas (asal usul komoditas)
Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian, yaitu xitomate atau xitotomate. Tanamantomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayahyang beriklim tropik, sebagai gulma. Penyebaran tanaman tomat ini dilakukan oleh burung yang makan buahtomat dan kotorannya tersebar kemana-mana. Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan oleh orangSpanyol. Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan demikian, tanaman tomatsudah tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik maupun subtropik

2.2  Karakteristik komoditas (klasifikasi dan morfologi)
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat juga adalah komoditas yang multiguna berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, minuman, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik, obat-obatan dan bahan baku industri saus. Dengan tehnik budidaya tomat yang baik diharapkan kualitas dan kuntitas produksi tomat dapat ditingkatkan sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah peluang usaha yang menjanjikan.
Klasifikasi tanaman tomat
Divisi                     : Spermatophyta (tanaman berbiji)
Sub divisi              : Angiospermae (tanaman berbiji tertutup)
Kelas                     : Dicotyledoneae (tumbuhan berbiji belah dan berkeping dua)
Ordo                      : Solanales (Tubiflorae)
Famili                    :Solanaceae
Genus                    : Lycopersicon
Spesies        :Lycopersicon esculentum Mill atau Solanum lycopersicum L
(Cahyono,2008)

Morfologi tanaman tomat :
Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping. Tetapi dangkal. Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang mengalami penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu batang tamanan tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih besar jika dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya. Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun berwama hijau dan merupakan daun majemukganjil yang berjumlah sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman. Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah. Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari dan kepala putik atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama. Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah matang menjadi merah.
(Cahyono, 1998)
2.3  Syarat Tumbuh
a.       Keadaan Iklim
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau dengan pengairan yang cukup. Kekeringan banyak mengakibatkan banyak bunga yang gugur, lebih-lebih bila disertai dengan angin kering. Sebaliknya pada musim hujan pertumbuhannya kurang baik karena kelembaban dan suhu yang tinggi akan menyebabkan timbulnya banyak penyakit.
Tanaman tomat memerlukan sinar matahari yang cukup. Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat terserang penyakit, baik parasit atau non parasit. Intensitas sinar matahari sangat penting dalam pembentukan vitamin C dan karoten dalam buah tomat. Sinar matahari berintensitas yang tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi. Pertumbuhan tanaman tomat didataran tinggi lebih baik dari pada didataran rendah karena tanaman menerima sinar matahari lebih banyak tetapi suhu rendah.
b.       Keadaan Tanah
Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai tanah lempung. Akan tetapi tanah yang ideal adalah tanah lempung berpasir  yang subur, gembur, banyak mengandung unsur organik  serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Tanah yang selalu tergenang air menjadi tanaman yang kerdil dan mati.
Tanaman tomat tumbuh baik dengan tanah ber-pH 6,0-7,0. Bila pH tanah kurang dari 5,5 sebaiknya tanah ditaburi kapur. Misalnya, kapur bangunan Ca (OH)2 atau dolomit (kapur pertanian) yang mengandung CaCO3 dan MgCO3. Pemberian kapur jangan keliru dengan kliserit yang mengandung MgSO4, H2O karena hanya akan menurunkan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah ber-pH 4,8 yang diberi kapur dolomit sekitar 7,413 ton/ha akan menaikkan hasil tomat sekitar 10 ton. Untuk memperbaiki struktur tanah perlu diberi tamabahan pupuk kandang yang telah jadi atau kompos sebanyak 25-50 ton/ha. Pada tanah yang kurang subur ditanami pupuk hijau misalnya orok-orok (Crotalalia juncea)(Pracaya,1998).

2.4  Teknologi Produksi Komoditas (masing2 komoditas, tentang perlakuan yang diterapkan komoditas)
2.4.1. Pembibitan
2.4.1.1. Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi benih tanaman tomat adalah:
1.      Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh. 
2.      Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau penyakit.
3.      Benih atau biji bersih dari kotoran.
4.      Pilih benih atau biji yang tidak keriput.

2.4.1.2. Teknik Penyemaian Benih
Berdasarkan tempat persemaiannya, penyemaian benaih tomat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Persemaian di Bedengan
·         Olah  lahan yang akan digunakan sebagai bedengan agar gembur dengan cara dicangkul sedalam 30 cm.Lebar bedengan 110-120 cm dan tinggi sekitar 30 cm. Bedengan dibuat secara membujur dari Utara keSelatan.
·         Tambahkan pupuk kandang halus yang telah matang ke dalam lahan bedengan, aduk secara merata. Untuk ukuran bedengan 1 x 2 m, pupuk kandang yang diberikan sebanyak 10-20 kg. Perbandingan antara tanahdan pupuk kandang yang biasa digunakan adalah 1 : 3 atau 1 : 4.
·         Keringanginkan terlebih dahulu bedengan yang akan digunakan sebagai tempat persemaian selama 4-5 hari.Selain itu, bersihkan bedengan dari gulma yang tumbuh
·         Buat naungan di atas bedengan guna menghindari cahaya matahari yang terlalu terik dan air hujan. Naungandibuat tidak permanen, sehingga mudah dibuka ketika bibit membutuhkan cahaya matahari dalam jumlah banyak. Naungan bisa dibuat dari daun pakis, daun kelapa, atau plastik. Naungan di pasang miring dengantinggi sebelah Timur sekitar 100 cm dan sebelah Barat sekitar 75 cm.
·         Airi bedengan sehari sebelum persemaian agar basah.
·         Sebar benih tomat ke dalam bedengan secara merata, kemudian tutup benih dengan tanah tipis-tipis.
·         Buka naungan saat kecambah mulai tumbuh, sekitar 4-10 hari setelah tanam. Pembukaan naungansebaiknya dilakukan pada pagi hari (pukul 06.00 - 10.00) dan pada sore hari (pukul 15.00-17.00). Padakedua waktu tersebut, pengaruh sinar matahari dan temperature tidak terlalu tinggi. Pada kondisi hujan,sebaiknya naungan dibiarkan tertutup
2. Persemaian dikotak semai
·         Kotak semai terbuat dari kayu dengan panjang 50-60 cm, lebar 30-40 cm, dan tinggi 25-30 cm. Selain kayu,kotak juga bisa terbuat dari plastik atau semen dengan ukuran yang sama. Dasar kotak tersebut harusdilubangi dengan diameter lubang 0,5 cm.
·         Isi kotak semai dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang setinggi 12 cm. Perbandingankomposisi antara tanah dan pupuk kandang adalah 1 : 1 atau 1 : 2. Media semai tersebut kemudiandipadatkan sedikit demi sedikit.
·         Basahi media semai sehari sebelum tanam.
·         Benih ditanam dengan jarak antar baris 5 cm dan kedalaman 0,5 - 1 cm, kemudian ditutup tanah halus.
·         Bibit yang tumbuh setelah 7-10 hari dapat dipindahkan ke dalam polybag/bumbunan untuk disemaikanhingga mencapai ukuran tertentu.
2.4.1.3 Penyapihan
Sebelum ditanam di lahan permanen, bibit yang telah berumur 2 minggu atau telah mempunyai 2-3 helaidaun sebaiknya dipindahkan ke tempat penyapihan terlebih dahulu. Penyapihan berperan penting dalam prosesadaptasi bibit. Peluang bibit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat terlihat dari penyapihan. Wadah yangdigunakan untuk penyapihan dapat berupa bumbunan yang terbuat dari daun pisang atau polybag berukuran 5 cm x 8cm.Tahapan penyapihan yaitu :
·         Isi bumbunan dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang halus, dengan perbandingan 1 :1.
·         Pilih bibit yang akan disapih dari tempat persemaian untuk dipindahkan ke kantong plastik atau bumbunan.
·         Lubangi media dalam bumbunan dengan jari sedalam kurang lebih 1 cm.
·         Tanam bibit, lalu timbun kembali dengan tanah, serta sedikit ditekan.
·         Letakkan bibit dalam bumbunan di tempat yang teduh.
·         Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari.
·         Penyapihan berlangsung selama 14-21 hari atau setelah bibit memiliki tinggi 15 cm dan berdaun 4 atau 5 helai
2.4.2 Pemindahan Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-35 hari di persemaian. Bibit yang dipilihsebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik, yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya, dan pilihlah bibit yang sehat, artinya bibit tidak terserang hama dan penyakit.
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu keadaan cuacatidak panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang  ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatandalam pertumbuhan, bahkan mati.
Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian, yaitu :
a)      Sistem cabut, yaitu bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati. Namunsebelum dilakukan pencabutan, bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutandan tidak merusak akar.
b)      Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun sebelum bibit diambil, tanah dibasahi dengan air terlebih dahulu.
Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian, sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbunan atau polybag cara pemindahannya adalah: basahi bumbunan/polybag terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari bumbunan/polibag beserta tanahnyadengan menyobek bumbunan/kantong polybag.

2.4.3 Pengolahan Media Tanam

2. 4.3.1. Persiapan
Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus memperhitungkan waktu, antara lainlamanya bibit di persemaian hingga dapat dipindah untuk ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahantanah sampai siap tanam. Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-35 hari, sedangkan lamanya pengolahan tanah yangintensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu, agar tepat waktu penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.

2.4.3.2 Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap, yaitu :
a)      Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan ataudengan menggunakan traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkanselama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahayamatahari, dan supaya terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah, seperti asam sulfidayang sangat membahayakan kehidupan tanaman.
b)      Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur tanah yanggembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkanselama 1 minggu.
c)      Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang matang sebanyak 15-20 ton/ha.Pemberian pupuk kandang yang belum matang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapatmematikan tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburipupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.

2.4.3.3 Pembentukan Bedengan
Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang disesuaikan dengankeadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengandapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm.Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuatsaluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.

2.4.3.4  Pemupukan
            Sebelum bibit tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 carayaitu:a. Kompos atau pupuk kandang yang telah matang dan SP36 ditabur secara merata ke seluruh bedengan.Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau pupuk kandang dan SP36 tercampur meratadengan tanah. b. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubangtersebut kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar). Lubang ditimbuntanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang dan tanah tercampur rata.
2.4.3.5  Pemberian Mulsa
            Dewasa ini, penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) telah banyak dipergunakan oleh para petani. Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa lebih praktis dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisatanaman yang telah mati, misalnya jerami padi.
 
2.4.4 Teknik Penanaman
2.4.4.1  Penentuan Pola Tanam
            Tomat dapat ditanam dengan 2 macam jarak tanam, yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas.
1)      Sistem dirempel
Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi. Caramenanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin,sehingga tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang. 
2)      Sistem bebas
Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm.Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur sangkar, segi panjang atau segitiga sama sisi. Selain itu dapat jugadibuat antar barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam dengan sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang besar dan dapat berubah.

2.4.4.2Pembuatan Lubang Tanam 
Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya hendaknya diairi terlebihdahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

2.4.4.3 Cara Penanaman
            Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Apabila penanaman dilakukan padamusim kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak. Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibitditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
2.4.5 Pemeliharaan Tanaman
2.4.5.1 Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal, misalnyatumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu sudah terlihatadanya tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman sebaiknya segera dilakukan.Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam penyulaman adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan.Cara penyulamannya adalah tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normaldicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu. Setelah itu, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman terdahulu dengan cara penanamanbibit terdahulu.

2.4.5.2 Penyiangan
            Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam menyerapunsur hara. Gulma yang terlalu banyak dapat mengurangi unsur hara sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi inang hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat. Pemberian mulsa plastik ataudaun-daunan dapat mengurangi pertumbuhan gulma. Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisikebun.

2.4.5.3 Pembubunan
Tujuan pembubunan adalah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga perakaran tanaman akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan menjadicepat besar. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlaludalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
2.4.5.4 Perempelan
a.       Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak menjadi cabang. Perempelan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempelannya harusdilakukan dengan hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel, supaya tanaman tidak terlalu pendek. 
b.      Perempelan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara: ujung tunasdipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas. Apabilaterlambat merempel, tunas akan menjadi cabang yang besar dan sukar putus.
c.       Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih.
d.      Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah sudahmencapai 5-7 buah.
2.4.5.5 Pemupukan
                 Pemupukan bertujuan untuk menambah unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Kebutuhan pupuk anorganik untuk tanaman tomat adalah 100-180 kg N per hektar, 50-150 kg P2O5 dan 50-100 kg K2O per hektar.Dosis akan semakin tinggi apabila budidaya dilaksanakan pada musim hujan.
     Untuk tanaman tomat dan tanaman lain dari famili Solanacearum, sebaiknya tidak menggunakan pupuk yangkandungan N-nya berasal dari Urea, tetapi lebih disarankan untuk menggunakan ZA, karena tanaman ini sudah bisamengikat N dari udara.
     Adapun kebutuhan pupuk anorganik untuk tanaman tomat adalah 500 kg/ha Za, 170 kg/ha SP36, dan 220kg/ha KCl. ZA diberikan sebanyak 4 tahap, yaitu 200 kg/ha pada saat tanam, dan 100 kg/ha masing-masing padaumur 10 hst, 24 hst, dan 44 hst. SP36 diberikan seluruhnya pada saat tanam. KCl diberikan dengan 3 tahapan, yaitu120 kg/ha pada saat tanam, 60 kg/ha pada umur 24 hst, dan 40 kg/ha pada umur 44 hst.
2.4.5.6 Penyiraman
Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan air.Pemberian air yang berlebihan pada areal tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat dapat mati keracunan karena kandungan oksigendalam tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam tanah sehingga tanahmenjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang demikianmenyebabkan kerontokan bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan, sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padastadia awal, mengakibatkan pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dandapat menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan.

2.4.5.7 Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a.       Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm, tergantung dari varietasnya
b.      Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil, akar masih pendek, sehingga akar tidak  putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman terserang penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.
c.       Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehinggamembentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.
d.      Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan janganterlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri. Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehinggatidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus dilakukan pengikatan lagi agar  batang tomat selalu berdiri tegak (Anonymous, 2011)















BAB III
METODOLOGI
3.1  Alat, Bahan dan Fungsi
3.1.1        Alat
Tugal : untuk melubangi tanah
Cangkul : untuk mencangkul tanah/ membalik tanah
Gembor : untuk menyiram tanaman
Ajir : untuk menegakkan batang tanaman tomat
Kamera : untuk dokumentasi tanaman tomat
Penggaris : untuk mengukur tanaman tomat
Tali : untuk menali batang tanaman dengan ajir
Pisau : untuk memangkas batang yang diberi perlakuan khusus
Alat tulis : untuk mencatat hasil pengamatan

3.1.2        Bahan
Bibit tomat : yang akan di tanam
Pupuk : KCl, SP36, Urea
Furadan : obat kimia sintetik untuk membasmi
Air : untuk menyirami tanaman

3.2  Perlakuan
Persiapan lahan (dilakukan oleh petani)
-          membuat bedengan

Penanaman bibit
-          persiapan alat tanam dan bibit
-          Menentukan jarak tanam (40x60 cm)
-          Melakukan penanaman bibit
-          Pemupukan disamping tanaman Urea, SP36
-          Penyiraman

Perawatan
-          Penyulaman
-          Pengajiran
-          Pemupukan (KCl, SP36, Urea)
-          pembumbunan
-          Penyiangan
-          Pengendalian hama (pemberian pestisida furadan)
-          Pewiwilan
-          Pemangkasan (sesuai masing-masing perlakuan H1,H2,H3,H4)
Pengamatan
-          setiap seminggu sekali ( 2MST-9MST) setelah dilakukan perawatan.
-          Pencatatan hasil (data tinggi tanaman, jumlah daun, bunga dan buah)
Pemanenan
-          pemetikan buah
-          Penimbangan buah hasil panen





Perlakuan untuk tanaman tomat H1 dengan tanpa pemangkasan, haltersebut bertujuan untuk membandingkan hasil produksi tanaman yang dipangkas dan tidak. Pada tanaman H2 dilakukan perlakuan pemangkasan, dengan disisakan 1 cabang pada batang tanaman. Sedangkan pada kelompok tanaman H3 dilakukan pemangkasa, dengan disisakan 2 cabang pada batang tanaman. Dengan tiga perlakuan yang berbeda tersebut dapat kita ketahui perbedaan hasil produksi antara atanaman H1, H2 dan H3.

3.3  Perbandingan Metode Praktikum dengan Universal, dengan Perlakuan Konvensional
Dalam praktikum budidaya tomat yang kami lakukan terdapat beberapa perlakuan, yaitu :
a.       Penanaman, penanaman dilakukan dengan pembenaman bibit yang terlebih dahulu telah disemaikan oleh petani. Jarak tanam pada masing-masing bedeng adalah 40 x 60 cm. Pada masing-masing bedeng terdapat 16 tanaman tomat.
b.      Pemeliharaan atau perawatan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka tanaman setelah ditanam harus mendapat perhatian dan pemeliharaan agar tanaman bisa tumbuh dengan maksimal. Pemeliharaan dan perawatan tersebut meliputi:
·         Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap seminggu sekali, dikarenakan penaman tomat pada musim penghujan sehingga hampirsetiap hari tanaman tomat sudah terbasahi air hujan. Tanaman tomat tidak suka berlebihan air maka penyiraman tanaman harus diperhatikan jangan sampai tanamannya tergenang air terlalu banyak. Karena air yang berlebih dapat menyebabkan batang mudah busuk dan menyebabkan mudahnya penyakit masuk pada tanaman tomat.
·         Penyulaman
Beberapa tanaman yang kami tanam ada yang mati dan layu, untuk itulah perlu adanya penyulaman tanaman baru untuk efisiensi lahan dan  penyulaman seharusnya dilakukan karena tumbuhan yang mati, layu atau rusak dibiarkan akan mengganggu tumbuhan yang lainnya.
·         Pengajiran
ptumbuh tegak, karena tanaman tomat mempunyai batang yang kurang kuat. Selain itu berguna untuk memudahkan dalam pemeliharaan dan pemetikan buah. Pengajiran dilakukan dengan jarak 15 cm dari letak tanaman tomat. Ajir yang kami gunakan berasal dari batang bambu. Bambu dengan sisi halus diletakkan pada bagian dalam yang dekat tomat, hal tersebut dikarenakan untuk menghindari penumpukan air pada saat hujan yang dapat mengganggu tanaman tomat.
·         Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk menambah unsur hara yang diperlukan tanaman tomat. Pupuk yang digunakan adalah KCL, SP36. Kedua pupuk tersbut mampu menambah unsur makro yang diperlukan tanah yang kemudian ditransfer ke tanaman.
·         Penyiangan
Penyiangan dilakukan setiap seminggu sekali. Dengan menghilangkan tanaman liar atau tanaman pengganggu disekitar tanaman tomat agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman tomat serta agar tanaman liar tersebut tidak berebut unsur hara dengan tanaman tomat.
·         Pendangiran
Pendangiran adalah kegiatan penggemburan tanah.  Dengan tujuan supaya membuat tanah menjadi lunak dan memperbaiki aerasi tanah.  Dengan demikian kehidupan mikro organisme dapat dirangsang dan mempercepat pelapukan bahan organik di dalam tanah. 
·         Pembumbunan
Pembumbunan adalah menaikkan tanah diantara bedengan atau guludan dengan tujuan untuk mempekokoh batang tanaman karena banyak tertimbun tanah dengan pembbunan tanaman akan lebih tahan terhadap terpaan angin.
·         Pewiwilan
Pewiwilan dilakukan dengan menghilangkan tunas kecil pada batang bagian bawah, hal tersebut bertujuan untuk memfokuskan pertumbuhan tomat ke batang utama (batang pokok).
·         Pemangkasan
Pada praktikum ini, pemangkasan yang kami lakukan hanya pemangkasan cabang batang, akan tetapi tidak semua tanaman diberi perlakuan pemangkasan. Pemangkasan hanya dilakukan pada tanaman tomat kelompok H2 dan H3.
·         Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada waktu 9 minggu setelah tanam. Buah yang warnanya mulai memerah sudah bisa dipetik dan di jual.
            Metode perlakuan konvensional pada budidaya tomat.
            Pada dasarnya menanam tomat dengan cara konvensional dan organic sama saja yang membedakan hanyalah pada saat pemeliharaannya saja. Kalau menanam secara konvensional menggunakan bahan kimia sintetis sedangkan bertanam tomat organic menggunakan bahan-bahan organic. 
Tahap dalam perlakuan konvensional
a.       Persemaian tanaman
Bibit Tomat yang akan ditanam diperoleh dengan menyemai benih tomat bersemaian. Tempat persemaian sebaiknya diberi naungan atap plastik bening agar lubang tanam 1 bibit tanaman tomat setelah benih berjecambah,tutup plastik atau daun pisang dibuka dan dipelihara selama lebih kurang 1 minggu. Setelah itu apabila dimungkinkan dilakukan pembumbungan menggunakan daun pisang dan dipelihara masih pada tempat bersemaian 2-3 minggu sebelum dipindahkan kelapangan.
b.      Penyiapan lahan
Lahan yang akan ditanami tanaman tomat diusahakan bukan bekas tanaman sefamili seperti kentang, bedengan dengan lebar 110 -120 cm, tinggi 50 – 60 cm, dan j arak antar bedengan 50 – 60 cm, pupuk kandang matang sebanyak 10 – 20 ton/ha yang dicampur dengan tanah secara merata.
c.       Pemupukan tanaman
·         Komposisikan pupuk dengan campuran berupa pupuk dasar 4kg Urea/ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCL per 1000m2 pada permukaan bedengan, lalu aduk dan campur dengan tanah
·         Pupuk kedua, Anda bisa memakai Pupuk Majemuk NPK (15-5-15) dengan dosis +/- 20kg/1000M2, selanjutnya aduk dan campur dengan tanah
·         Setelah diberi pupuk, siramkan diatasnya dengan pupuk Super Nasa dengan dosis +/- 1-2 botol/1000 m2) . Pada setiap gembor volume 10lt diberikan 1 sendok peres makan super nasa untuk kemudian disiram pada 10 meter bedengan.
·         Jika tanah yang sudah digemburkan tadi sudah melewati 1 minggu penanaman, sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang, sebarkan merata di atas bedengan pada sore harinya
·         Jika Anda memakai Mulsa yang berbentuk plastik, tutup bedengan pada siang harinya
·         Lalu biarkan 5-7 hari sebelum masa tanam
d.      Pemasangan mulsa plastik hitam perak (MPHP)
Beberapa keuntungan penggunaan mulsa plastik yaitu :
·         Mengurangi fluktuasi suhu tanah.
·         Mengurangi evaporasi tanah, sehingga kelembaban tanah dapat dipertahankan.
·         Mengurangi kerusakan (erosi) tanah karena air hujan.
·         Menekan pertumbuhan gulma, mengurangi pencucian hara terutama Nitrogen dan meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah.
·         Mengurangi serangan hama pengisap (Thrips, tungau dan kutu daun) dan penyakit tular tanah (rebah kecambah dan akar bengkak).
e.       Pemasangan turus
Pemasangan turus dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh tegak, mengurangi kerusakan fisik tanaman, memperbaiki pertumbuhan daun dan tunas serta mempermudah penyemprotan pestisida dan pemupukan.
f.       Pemangkasan cabang
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil buah tomat adalah dengan cara pemangkasan. Pemangkasan cabang dengan meninggalkan satu cabang utama per tanaman akan menghasilkan buah tomat dengan diameter yang lebih besar dibandingkan dengan tanpa pemangkasan. Jumlah cabang yang harus dipertahankan per tanaman tergantung pada kultivar yang ditanam. Tanaman tomat memerlukan air dalam jumlah yang banyak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Semakin sering frekuensi pemberian air semakin baik pula sifat fisik buah tomat yang dihasilkan.
g.      Ciri dan umur panen
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni sebagai berikut:
·         kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
·         bagian tepi daun tua telah mengering.
·         batang tanaman menguning/mengering.
h.      Waktu pemetikan tomat
Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini dapat dapat menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
i.        Cara pemanenan buah tomat
Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun.
j.        Periode panen buah tomat
Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil
2.5  Hasil Pengamatan H1
Nama kelompok :        1. Vani Resky Ramadhan       (105040201111082)
                                    2. Dianta Prasetyawan            (105040201111083)
                                    3. Husna Fikriya Baroroh        (105040201111084)

Ø  Minggu pertama (2 MST)
Tanaman ke-
Tinggi tanaman
Jumlah daun
Ket. gambar
1
13
29
2
12
30
3
11,5
27
4
11
28


Ø  Minggu ke dua (3MST)

Tanaman ke-
Tinggi tanaman
Jumlah daun
Ket. Tanaman
1
23
49
2
18
45
3
22
45

4

22
54






Ø  Minggu ke-3 (4MST)
Tanaman ke-
Tinggi tanaman
Jumlah daun
Jumlah bunga
Ket. Tanaman
1
42
115
-
2
34
114
-
3
41
102
-
4
44
150
-






Ø  Minggu ke-4 (5MST)
Tanaman ke-
Tinggi tanaman
Jumlah daun
Jumlah bunga
Jumlah buah
keterangan
1
55
152
3
2

2
48
117
4
-
3
53
119
7
3
4
56
136
7
3


Ø  Minggu ke-5 (6MST)
Tanaman ke-
Tinggi tanaman
jumlah daun
Jumlah bumga
Jumlah buah
Keterangan
1
76
-
14
10

2
69
-
9
3

3
71
-
16
12

4
81
-
23
14


Ø  Minggu ke-6 (7MST)
Tanaman ke-
Tinggi tanaman
Jumlah bunga
Jumlah buah
Keterangan
1
75
9
13

2
81
15
13

3
82
19
19

4
89
26
30


Ø  Minggu ke-7 (8 MST)
No
Tinggi tanaman
Jumlah bunga
Jumlah buah
keterangan
1
66
-
18

2
69
8
21

3
63
4
28

4
64
9
37




Ø  Minggu ke-8 (9 MST)
Tanaman ke-
Tinggi tanaman
Jumlah bunga
Jumlah buah
Keterangan
1
65
-
15

2
65
-
25
3
60
-
24

4
60
-
25

Ø  Minggu ke-9 (Minggu terakhir)
Pemanenan

Tomat berwarna merah
Tomat berwarna hijau
Berat yang diperoleh saat panen
5 kg
3 kg


Nama kelompok :        1. Rifauldin Syahri (105040201111085)

FAHMI

4 comments:

  1. Tulisannya tentang budidaya tomat nya mendetail tapi sayang ada beberapa hal yang saya rasa kurang mendalam. Terutama dalam tahapan budidaya tanaman tomat.

    Sebagai refrensi aja nih pak, bisa kunjungiberikut

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Instagram