ENZIM
UREASE
Nama
: Muhammad Guruh Arif Zulfahmi
NIM
: 105040201111091
Dosen
: Dr. Ir. M. Dawam Maghfoer, MS. Kelas/PS : H / Agroekoteknologi
1.
Pendahuluan
Enzim adalah senyawa protein
yang dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia. Enzim berperan dalam mengubah
laju reaksi, sehingga kecepatan reaksi yang dihasilkan dapat dijadikan keukuran
keaktifan enzim. Enzim hanya dapat bereaksi pada pH dan temperature tertentu.
Karena enzim adalah protein, maka enzim dalam pakan rentan terdenaturasi atau
rusak oleh enzim pencernaan atau sesuatu yang dapat mengubah struktur enzim.
Enzim adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel hidup. Katalisator
adalah substansi yang dapat merubah kecepatan reaksi kimiawi tetapi tidak
merubah hasil reaksi. Ciri yang khas dari enzim ditandai oleh adanya
spesifikasi untuk substrat yang mirip secara biologis. Cara kerja dari enzim
ini sendiri sangat tergantung dari suhu serta lamanya waktu reaksi yang
diberikan. Adanya enzim dalam proses pencernaan dalam tubuh ternak sangat membantu
dalam proses anabolishme maupun katabolihsme dari bahan makanan. Dengan adanya
bantuan dari enzim amylase ternak mampu memecah rangkaian pati menjadi
molekul-molekul gula yang lebih sederhana. Enzim urease disebut juga urea
amidohidrolases. Enzim urease merupakan enzim yang mengkatalis hidrolisis dari
urea menjadi karbon dioksida dan ammonia. Enzim urease juga terdapat pada
beberapa jaringan binatang dan pencernaan mikroorganisme. Urea merupakan salah
satu sumber nitrogen non-protein (NPN) yang umum digunakan adalah urea. Urea
dibuat dengan jalan mereaksikan ammonia dan karbondioksida (Fardiaz, 1992).
Urea merupakan sumber amoniak dari senyawa spesifik, kandungan urea yang tinggi
akan dirombak menjadi basa menguap oleh aktivitas bakteri. Tingginya kandungan
urea akan membentuk sejumlah besar amoniak yang mempengaruhi kenormalan
kandungan total volatile basa.Selama penyimpanan, jumlah amoniak yang terbentuk
relatif tidak dipengaruhi oleh suhu
2. Biokimia Enzim Urease
2.1 Sifat dan Fungsi Enzim
Urease
Urease adalah sebuah protein
yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan beberapa tanaman tingkat tinggi.
Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4 suhu optimum 60˚C dengan spesifikasi
enzimatis: urea dan hidroksi urea. Aktivitas urease menjadi sangat tidak aktif
apabila dipanaskan selama 24 jam sehingga suhu mencapai 105° C. Berat molekul
enzim urease sebesar 483.000, tempat aktifnya metal : nikel (II), spesifik
enzim : urea dan Hydroxyurea, Inhibitor : Logam berat (Pb – & Pb 2 +).Suhu
10oC akan mempercepat reaksi dua kali atau tiga kali lebih cepat. Urease
ditemukan terutama dalam kuantitas besar pada jackbean, kedelai, biji tanaman,
pada beberapa jaringan hewan dan pencernaan mikroorganisme. Urease juga
ditemukan pada berbagai macam organisme seperti bakteri, jamur, dan tumbuhan
tinggi. Urease pada lingkungan berperan dalam jalur sistem transportasi
nitrogen. Peran utama urease adalah menyediakan energi internal dan eksternal
bagi organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai sumber N.
Urease merupakan enzim yang menghidrolisis urea menjadi CO2 dan NH3. Reaksinya
adalah NH2CONH2 + H2O → CO2 + 2 NH3. Beberapa tanaman memanfaatkan urease untuk
keperluan yang sama. Urease penting dalam sejarah enzimologi sebagai enzim
pertama yang dimurnikan dan dikristalkan. Sebuah urease luar biasa ditemukan
dalam Helicobacter pylori , yang menggabungkan empat dari enam-subunit enzim
biasa dalam majelis tetrahedral keseluruhan 24 subunit (α 12 β 12). Ini-molekul
perakitan supra diperkirakan memberikan stabilitas tambahan untuk enzim dalam
organisme, yang berfungsi untuk memproduksi amoniak untuk menetralisir asam
lambung . Urease conductometric biosensor untuk mendeteksi ion logam berat-yang
terdiri dari elektroda emas interdigitated dan selaput enzim terbentuk pada
bagian sensitif mereka telah digunakan untuk estimasi kuantitatif pencemaran
air umum dengan ion logam berat. Pengukuran aktivitas urease sisa telah
dilakukan dalam buffer Tris-HNO3 setelah preincubation dalam larutan garam
logam-model. Batas deteksi, tergantung pada waktu preincubation dan rentang
dinamis, telah ditentukan dalam solusi model ion logam berat. Urutan ion logam
relatif terhadap toksisitas mereka terhadap urease adalah: Hg 2 +> Cu 2
+> Cd 2 +> Co 2 +> Pb 2 +> Sr 2 +>. Kondisi untuk aplikasi
praktis dari biosensor telah diselidiki dan kritis dievaluasi untuk optimasi.
Urease reaktivasi oleh EDTA setelah penghambatan oleh ion logam berat-telah
ditunjukkan. karakteristik kinerja dari biosensor conductometric dibahas oleh
GA Zhylyaka, SV Dzyadevichb, YI Korpana, AP Soldatkina dan AV El’skayaa di
kertas mereka.
2.2 Struktur Kimia Enzim Urease
Enzim berisi empat domain
struktural: tiga dengan novel lipatan memainkan peran struktural, dan (beta
alfa) 8 domain per barel, yang berisi pusat bi-nikel. Satu ion nikel
dikoordinasikan oleh tiga ligan (dengan hunian rendah ligan keempat) dan yang
kedua adalah dikoordinasikan oleh lima ligan. Sebuah lisin carbamylated
menyediakan oksigen ligand nikel masing-masing, menjelaskan mengapa karbon
dioksida diperlukan untuk aktivasi apoenzyme urease. Struktur ini kompatibel
dengan mekanisme katalitik dimana urea ligates Ni-1 untuk menyelesaikan
koordinasi tetrahedral dan hidroksida ligan Ni-2 menyerang karbon karbonil.
Sebuah kesamaan struktural sangat tinggi antara domain urease katalitik dan
bahwa dari adenosin deaminase seng-tergantung mengungkapkan contoh yang luar
biasa divergensi situs aktif.
2.3 Reaksi Enzim Urease
(NH2)2 CO + H2O CO2 + 2 NH3 Urea
+ Water –urease–> Ammonium Carbonate Aktivitas urease meningkat sebanding
dengan peningkatan suhu dari 10 – 40° C. Aktivitas urease menjadi sangat tidak
aktif apabila tanah dipanaskan selama 24 jam sehingga suhu mencapai 105° C.
3. Kesimpulan
3.1 Enzim merupakan senyawa
organik yang tersusun atas protein yang bertindak sebagai katalisator (membantu
mempercepat reaksi tanpa mengubah hasil reaksi).
3.2 Enzim merupakan enzim yang
membantu hidrolisis dari urea menjadi karbon dioksida dan ammonia.
3.3 Enzim urease mempunyai pH
optimum 7,4 dan suhu optimum 60oC
Daftar Pustaka
Anonymous, 2012.
http://en.wikipedia.org/wiki/Urease/. Diakses pada tanggal 1 April 2012. Intan
N, 2010.
http://intannursiam.wordpress.com/2010/05/24/laporan-ipn-9-tan-pengujian-aktivitas-enzim/.
Diakses pada tanggal 1 April 2012. Nova, 2011. http://novedirgan.blogspot.com/2011/05/
aktivitas-enzim.html. Diakses pada tanggal 1 April 2012.
No comments:
Post a Comment