Sebenarnya sudah lama
aku ingin mengutarakan semua ini, tentang sebuah peperangan fisik
ataupun ideologi yang tiada pernah berhenti. Mungkin karena terlalu
banyak pertimbangan hingga sampai saat ini aku baru bisa menulis. Ya,
dari dulu ceritanya selalu sama siapa yang kaut maka dia yang berkuasa
dan siapa yang lemah maka mereka harus musnah. Entah apa yang menjadi
tujuan akhir dari semua ini, tapi yang pasti peperangan tak akan pernah
selesai. Bahkan tempat disaat kita berdiri sekarang inipun telah menjadi
medan suatu perang pemikiran yang bertema “Terorisme”.
Saat kita mendengar
atau mengetahui sebuah kata “Terorisme” mungkin yang terlintas di benak
kita adalah nama-nama seperti Amrozi, Imam Samudra, Ali gufrhon (tokoh
bom bali I), Nurdin M Top, atau bahkan Umar Patek yang semuanya itu
adalah orang Islam. Namun apakah kalian sadar bahwa terkadang pola
fikir kita sering tidak berimbang dan kehilangan rasionalitas dalam
menanggapi suatu permasalahan. Dan aku sangat yakin ini semua merupakan
akibat dari serangan ideologi yang dilancarkan oleh mereka yang tidak
suka kedamaian.
Jika dilihat dari
definisinya Terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan
atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar
hukum pidana (Amerika atau negara bagian Amerika), yang jelas
dimaksudkan untuk mengintimidasi penduduk sipil, memengaruhi kebijakan
pemerintah, memengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan
atau pembunuhan (Black’s Law Dictionary). Atau menurut Webster’s New World College Dictionary (1996), definisi Terorisme adalah “the use of force or threats to demoralize, intimidate, and subjugate.” Sedangkan menurut US Federal Bureau of Investigation (FBI)
terorisme adalah penggunaan kekuasaan tidak sah atau kekerasan atas
seseorang atau harta untuk mengintimidasi sebuah pemerintahan, penduduk
sipil dan elemen-elemennya untuk mencapai tujuan-tujuan sosial atau
politik .
Hanya dengan melihat
definisinya saja (dari sudut pandang Global) sebenarnya banyak sekali
suatu kejahatan yang bisa kita klasifikasikan dalam tindakan terorisme,
misalnya kezaliman terhadap berbagai ras, termasuk bangsa Yahudi pada masa kekuasaan Adolf Hitler. Dan aksi terorisme yang bisa kita saksikan saat ini yaitu aksi
tentara Israel yang membombardir negara Palestina mulai tahun 2001
yang telah merenggut nyawa ribuan warga sipil. Bahkan menurut mantan Menteri Pendidikan Israel Shulamit Aloni, "teror yang digunakan Israel di wilayah Palestina
lebih buruk dari terorisme Palestina”. Atau invasi militer
besar-besaran yang dilakukan tentara AS dan Inggris di Timur Tengah
sehingga memporak-porandakan negeri Irak dan Afghanistan yang semuanya
adalah negara Islam.
Tapi kenapa selama ini
kata Teroris hanya disematkan kepada mereka yang beragama Islam.
Bukankah mereka yang membantai ribuan warga Palestina, Afganistan dan
Irak juga sangat layak untuk disebut teroris?
Okelah disini telah terbentuk Densus 88 (Datasemen Khusus 88
AT) yang memberantas teroris dinegeri ini. Atau bahkan invasi militer
yang di lakukan AS untuk menghancurkan jaringan Al Qaeda yang mereka
anggap sebagai jaringan teroris nomer satu di dunia. Tapi apakah ada
satu pun pasukan yang dibentuk oleh PBB yang benar-benar memberantas
para zionis Israel biadab yang telah membunuh ribuan anak Palestina ?
Inilah suatu ketidak
adilan yang tidak pernah bisa di hentikan. Amerika yang katanya negara
pusat Demokrasi dengan segala kelicikan dan kemunafikannya telah
mendzolimi warga Islam hampir di seluruh dunia. Dan disaat ada warga
muslim yang ingin membalas sakit hatinya buru-buru mereka Cetok dengan
Cap TERORIS.
Apakah ungkapan
TERORISME memang sengaja di ciptakan oleh Amerika dan sekutunya sebagai
senjata politik untuk menjegal setiap lawannya (Islam dan Komunis)?
-Allahu A’lam
Aku hanya mengingatkan
kalian sahabatku umat muslim di Indonesia untuk berhati-hati dengan
segala tipu daya Amerika dan Sekutunya yang menjerumuskan kita kesikap
anarkis terhadap saudara sendiri. Jangan sampai kalian yang memiliki
niat tulus menegakkan kebenaran dan agama malah terpancing untuk membuat
teror di negara sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga keutuhan negara
kita kalau bukan kita sendiri warga negara Indonesia. Dan jika ingin
berjihad melalui perang maka saat ini tanah palestina dan Afghanistan
adalah tempatnya.
No comments:
Post a Comment