Agama

Astaghfirullah, tidak ada niatan bagiku untuk mempertanyakan kebenaran firman Allah, hadits Rasulullah, atau semua tentang ajaran islam yang insyaallah akan selalu aku yakini kebenarannya sampai akhir hayatku. Demi Allah aku tak ingin seperti bani Israel yang selalu mempertanyakan firman Allah kemudian mengingkarinya. Aku beriman bahwasannya agama yang di ridhoi Allah hanyalah Islam. Maka tidak ada keragu-raguan bagiku untuk bersumpah bahwa Allah adalah Tuhanku, Muhammad adalah Nabiku, Al-islam agamaku, dan Al-quran kitab suciku.
Kali ini aku akan mencoba menguraikan sekelumit pandanganku menanggapi korelasi antara takdir dengan keimanan seseorang. Pernahkah kalian mengingat sejak umur berapa kalian merasa sudah mengikrarkan diri sebagai umat islam. Apakah disaat kalian masih TK? Apa disaat umur delapan tahun? Ketika mulai akhil baligh? Atau mungkin sampai sekarang ini kalian belum pernah mengikrakarkan diri sebagai seorang muslim? Entahlah, yang jelas sekarang ini kalian sudah beragama islam.
Andaikan mau jujur alasan terkuat mengapa kita memeluk agama islam tak lain karena kita terlahir dari rahim seorang muslimah, ayah kita seorang muslim, seluruh keluarga beragama islam, kita hidup pun pada lingkungan orang-orang islam. Tatkala baru memasuki dunia yang fana ini, suara adzan telah dikumandangkan di dekat telinga kita, padahal saat itu kita belum bisa mendengarkan suara. Mengiringi masa-masa balita dengan begitu telaten setiap ibu akan mengajarkan doa-doa kepada anaknya dengan harapan kelak ia akan menjadi anak yang sholeh atau sholekah. Mereka juga mengajari kita membaca al-quran, mulai dari mengenal huruf arab, mengejanya, lalu merangkainya menjadi sebuah kalimat. Menginjak usia remaja kita di wajibkan untuk menjalankan shalat lima waktu, agar selalu ingat dengan Allah tuhan yang menciptakan semua makhluk. Bahkan tidak sedikit orang tua menyekolahkan anaknya di madrasah diniyah, atau bahkan pondok pesantren demi membekali anaknya dengan ilmu agama yang cukup. Seluruh rangkaian peristiwa yang kita alami dimasa yang lalu seakan menyeret kita pada sebuah keadaan untuk memeluk islam tanpa pernah memilihnya.
Dari sinilah aku mulai berfikir, sebenarnya kita memeluk agama islam itu karena ikhtiar kita, apa disebabkan oleh suratan takdir semata?
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, manusia memeluk suatu agama tanpa pernah di beri kesempatan untuk memilih. Kebanyakan manusia sudah memiliki agama sebelum ia mampu untuk berfikir. Misalkan saya sendiri, saya tidak pernah ingat sejak kapan saya mulai menjadi seorang muslim, orangtualah yang membaiat saya menjadi seorang muslim tatkala saya baru terlahir di dunia. Sehingga dapat saya tarik suatu kesimpulan bahwa keislaman saya sekarang ini dikerenakan sebuah takdir yang telah di tentukan oleh Allah S.A.W. Dan saya yakin kebanyakan dari kalian juga mengalami hal yang sama dengan apa yang aku alami, kita menganut agama sesuai apa yang dianut orang tua kita. Maka beruntunglah kalian kawan memiliki orang tua seorang muslim. Karena diluar sana banyak sekali manusia yang menurut saya memilki takdir yang baruk,astaghfirullah.
Sebelumnya saya minta maaf karena telah menggunakan kalimat “takdir yang buruk”. Takdir adalah suatu ketentuan yang telah ditetapkan Allah sebelum manusia terlahir di dunia. Maka seharusnya tidak ada yang namanya takdir itu buruk, karena ketentuan Allah adalah sebaik-baik keputusan. Tinggal bagaimana kita menjalani apa yang sudah menjadi jatah kita itu dengan sebaik mungkin. Sebagian ulama juga mengatakan bahwasannya kita bisa merubah takdir dengan cara berusaha dengan sungguh-sungguh. Berikut ini saya sajikan beberapa dalil yang berhubungan dengan takdir.
وَمَا تَشَاؤُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Dan kamu tidak dapat menhendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb semesta alam.” (Qs. At-Takwir: 29)
وخلق كـل شىء فقدره, تقديرا
“Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (Qs. Al-Furqan: 2)
Dan disini saya juga mencantumkan dalil yang menyatakan bahwa takdir itu bisa dirubah.
كتب الله مقادير الخلا ئق قبل أن يخلق السماوات زالأرض بخمسبن ألف سنة
“Allah telah menulis seluruh takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.” (Shahih, riwayat Muslim dalam Shahih-nya, kitab al-Qadar (no. 2653)
“Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)
Saya rasa setelah membaca beberapa dalil di atas kalian telah memilki referensi untuk memahami sedikit tentang apa itu takdir. Dari sinilah kawan aku jadi teringat tentang bagaimana nasib orang yang terlahir dari rahim seorang ibu non islam, hidup dilingkungan non-islam, dan setiap di setiap harinya mereka didoktrin dengan ajaran yang mereka anut. Apakah mungkin mereka bisa terbebas dari ajaran mereka kemudian masuk islam?
Saya tidak akan menjawabnya secara langsung, tapi saya akan menunjukkan sebuah percakapan yang telah saya lakukan dengan seorang muslimah. Dia terlahir dari seorang ibu yang beragama islam, ayahnya seorang muslim dan dia tinggal di Sidoarjo yang mayoritas penduduknya adalah memeluk agama islam.
Percakapan ini saya lakukan melalui media Hand Phone (SMS), dan insyaallah keaslian teksnya bisa terjaga.
08575573xxxx : Nis qm hari ini repot g?
08585927xxxx : Susah lah mas—gak sih, knp?
08575573xxxx : Pengen sharing
08585927xxxx : Yakin km sharing sama aq mas.. hehe..
08575573xxxx : Kalo misal orang tuamu sakit keras, terus qm g da biaya untuk berobat. Lalu ada orang yang mau memberimu uang 2 milyar dg sarat qm masuk kristen.. Qm mau g?
08585927xxxx : Km tanya ke aku?
08575573xxxx : Iya
08585927xxxx : Orang tuaku yang sakit pasti lbih rela dy meninggal dr pda anaknya kafir
08575573xxxx : Gini deh, g cm 2 milyar.. Tp juga d jamin masuk surga
08585927xxxx : Surganya siapa mas? Surganya mereka neraka kita – kok aneh sih pertanyaanmu mas –
08575573xxxx : G aneh kok nis, emang qm yakin kalo surga mereka itu neraka bagi kita.. Bukankah mereka jg menyembah Allah.. Kitab mereka injil, dan jelas injil itu kitab yg d wahyukan Allah melalui jibril.. Qm percayakn kalo isa itu nabi utusan Allah, dan kitab yg d bawanya benar
08585927xxxx : Mas gak mudah menyimpulkan itu semua.. Ilmuku masih sedikit tp dr kecil ibuku selalu bilang yg benar itu cuma satu dan itu islam gak ada yg lain.. Memang agama  gak ada yg salah krena yg mereka lakukan baik semua tp tetap dimata Allah mereka salah krena yg mereka sembah salah..
08575573xxxx : La mereka jg menyembah Allah kok d bilang salah.. Apa qm pernah mendengar pendapat pendeta? Bukankah qt disuruh belajar dr berbgai sudut pandang? Bagaimana qt bs memvonis mrk salah kalo qt sendiri tdk tau dmn letak kesalahn mrk?
08585927xxxx : Knp km bilang gitu mas? Apa km tau benar klu yg mereka sembah Allah tuhan sesungguhnya orang islam?
08575573xxxx : Aku g yakin kalo mereka benar, seperti halnya aq g yakin kalo mrk salah.. Karena aq tidak prnah mempelajari tentang apa yg mrk yakini
08585927xxxx : Klu aku sih slama ini belajar yg aku ingat itu mereka memang baik tp salah.. Tuhan itu hanya satu dan mereka gak stuju itu,tuhan mereka banyak. Yg mreka sembah nabi bkan Allah.. Knp banyak orang muallaf krena tau kebenaran islam dan beda sama orang kafir krena hanya didasari sma materi dn nafsu bukan kebenaran agama kristen..
08575573xxxx : Aq pernah bertanya pada temen q, katanya tuhan mrk itu cm satu yaitu Allah. Konsep trinitas itu bkn mengatkn tuhan itu tiga nis. Qt yg selama ini salah mengartikn. Apa qm mau aq belikan kitab injil biar bisa mengerti tentang konsep trinitas? Banyak juga orang kristen yg hatinya mulia
08585927xxxx : Aku pernah deket sama orang kristen mas dan dy taat banget,aku pernah baca injil dan mirip alquran terjemahan cuma ayat mereka sebutnya pasal. Mreka jg mengajarkan zakat segala.. Tp tetap saja tuhan mereka belum tentu tuhan kita..
08575573xxxx : Qm g yakin krn qm belum belajar. Qm g pengen nis sekali-kali belajar kitab mereka?
08585927xxxx : Aku mah imanku belum kuat mas – km mau belajar ta mas? Km yakin udah tau banget tentang islam.. Klu aku mau memperdalam islam baru mengkaji mereka –
08575573xxxx : Kalo hanya belajar tentang islam tanpa mempelajari yg lain itu ibarat aq bertanya pada satu orang tanpa minta pendapat orang lain.. Padahal qt sendiri belum tau mana yg benar
08585927xxxx : Kalau km belajar agma lain tanpa km kuat islamnya sama aja km msuk jurang tanpa pegangan tali yg kuat –
08575573xxxx : Knp qm anggap agama lain itu jurang nis?
08585927xxxx : Karena aku tau itu berbeda mas.. Aku lebih baik tersesat dari pada masuk jurang.. Krena sekali salah langkah tak pernah ada ampunan dari Allah..
08575573xxxx : Perbedaannya dmn sih nis?
08585927xxxx : Tuhan yg mereka sembah mas – km knp sih mas? Budaya merekapun beda dg kita..
08575573xxxx : Aq g knp2 kog nis.. Cm pengen ngajak qm untuk tdk berfikir scr linier.. Aq pengen qt mau membuka mata.. Dan siapa tahu kalo ternyata yg selama ini qt yakini kbenarannya itu ternyata salah dan sebaliknya? qm setuju g?
08585927xxxx : Dan mungkin apa memang kita ditakdirkan berfikir secara linier mas yaitu islam bukan yg lain.. Dan aku prcaya yg aku pelajari selama ini islam yg benar dan hanya itu yg benar bukan yg lain..
08575573xxxx : Ini bukan takdir nis..masih ada banyak waktu bg qt untuk melakukannya.. Qm tetep bersikukuh atas ketidak tahuanmu.. Apa itu yg dinamakan suatu kebenaran?
08585927xxxx : Aku tau islamku mas dan aku percaya yg lain itu salah.. Km kenapa ta mas? Apa kamu gak secara kaffah belajar islam?
08575573xxxx : Jd qm tetep g mau bljr agama lain? Apa qm g takut menyesal dengan segala keputusan yang telah qm buat?
08585927xxxx : Keputusan apa? Buat apa aku belajar sesuatu yg salah? Km harusnya belajar sesuatu yg sudah jelas kebenarannya mas yg kaffah gak setengah2 –
08575573xxxx : Bkn stengah2 nis,tp seimbang..
08585927xxxx : Gak seimbang sama sekali mas fahmi jngan bikin gemes deh.. Km habis ikut apa sih?
08575573xxxx : Qm kok ngeyel sih nis.. Apa g ada pikiran sedikitpun untuk pindah agama?
08585927xxxx : Hahaha mas fahmi loh – lebih baik ada yg bunuh aku sekarang yg masih islam dr pada hidup makmur dg agama yg lain – klu km ngomong gitu ke ibuku dibunuh duluan km (imot icon senyum lebar)
08575573xxxx : Waduh.. kalo gitu kapan2 aku tak ngomong masalah ini k ibumu
08585927xxxx : Masalah apa?
08575573xxxx : Ya ini td yg qt bhs pnjng lebar
08585927xxxx : Jgn mas ntar keselamatanmu terancam – mas km gpp ta?
08575573xxxx : Hahaha.. Tenang sj nis ibukmu bakal suka kok.. Aq gpp
Note: Sebelumnya saya ingin minta maaf kepada yang bersangkutan karena saya telah membuatnya bingung dengan beberapa pertanyaan yang sangat tak lazim untuk diajukan. Saya sengaja membuat keadaannya nampak asli tanpa adanya rekayasa biar hasil yang saya dapatkan bisa maksimal. Aku berharap kamu mengerti apa yang saya fikirkan, dan terimakasih atas segalanya nis.
Bagaimana kawan pendapatmu setelah membaca teks percakapan diatas? Saya sudah berusaha untuk membuat dia mau memfikirkan dan mempelajari agama Kristen. Tapi dengan penuh keyakinan dia terus menolak ajakan saya, dan tetap dalam pendiriannya untuk menyatakan agama islam itu yang paling benar, meski dia sendiri mengaku belum mempelajari islam secara menyeluruh. Tidak dibuka kesempatan olehnya untuk mencoba mempelajari dan meyakini agama selain islam, walaupun sangat sedikit.
Bukankah kita bisa melihat dengan sangat jelas betapa seseorang akan selalu mempertahankan keyakinannya meski dia sendiri belum begitu mengenal agamanya dengan baik.  Sama halnya dengan kita dia tidak pernah memilih agama mana yang akan dipeluk, tapi orang tualah yang memilihkan. Tanpa pernah protes, kemudian dia mempelajarinya, dan akan dia perjuangkan agama itu sampai akhir hayatnya.
Hal serupa juga pastilah sama dengan yang dialami oleh seorang wanita kristen yang tinggal di kota Roma, Italia. Akan sangat mustahil jika ia pindah keyakinan menjadi seorang muslimah, meski ia pernah mendengar tentang agama islam. Dia punya kesempatan untuk mempelajarinya, namun hampir dapat di pastikan dia tidak akan pernah melakukannya sebagaimana halnya kita yang hampir tidak mungkin untuk mempelajari ajaran kristen dengan mendalam.
Kalau sudah begini dapatkah kita menyalahkan mereka atas kekafirannya?
Memang ada beberapa orang kristen yang telah menjadi mualaf. Tapi itu sangatlah sedikit sekali jumlah. Lalu bagaimana dengan sisanya yang masih teguh membela agamanya?
Padahal dalam Al-quran Allah mengutuk orang-orang kafir dan menjajikan bagi mereka siksaan nereka yang amat pedih. Saya akan menunjukkan beberapa dalil yang berkaitan dengan itu.
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakan olehmu siksa neraka yang membakar". (tentulah kamu akan merasa ngeri). (QS. 8:50) Demikian itu disebabkan oleh perhatian tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya. (QS. 8:51)
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (QS. 8:55) (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya). (QS. 8:56)
”Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu seburuk-buruk makhluk.” (QS. 98:6)
Saat membaca firman Allah pada ayat-ayat itu aku merasa seperti orang yang bodoh. Aku selalu tidak mampu untuk menjawab pertanyaanku sendiri tentang “Layakkah mereka disiksa oleh api nereka?” setelah aku menyadari bahwa kenyataannya hampirlah tidak mungkin orang non-islam bersedia menjadi seorang muslim.
Astaghfirullah, tidak ada keraguan sedikitpun bagiku tentang kebenaran firman Allah. Maka itu semua hanyalah disebabkan keterbatasan otakku untuk memahami seluruh firman Allah. Maka dari itulah saya menulis artikel ini, dengan harapan bisa mendapatkan jawaban yang sudah sangat lama saya nantikan.
Sekali lagi saya meminta maaf jika ada salah kata, bahasa, maupun makna yang terdapat dalam artikel ini.

FAHMI

No comments:

Post a Comment

Instagram