Masakan Padang

Saya akan bercerita kepada kalian kawan. Tentang masakan Padang yang telah mengingatkanku pada seseorang yang sangat berarti bagiku, dan dia adalah ibuk. Siang itu aku sedang  pulang dari kampus. Perutku yang sejak pagi sama sekali belum terisi sebutir nasi tiba-tiba terasa nyeri dan timbul bunyi kemerucuk. Ingin segara aku belokkan montorku kewarung nasi  tapi masalahnya uang yang aku punya saat itu hanyalah tiga lembar seratus ribuan. Kalau aku beli di warung kecil pasti tidak ada kembaliannya. Akhirnya aku putuskan untuk singgah diwarung Padang.
Kawan sumpah seumur hidup baru pertama kali ini aku makan di warung padang. Bukan karena bapak dan ibuk tidak mau mengajakku, tapi di Trenggalek memang sangat jarang ditemui warung Padang. Hari itu semua rasa penasaranku akan nikmatnya masakan Padang akan segara terjawab.
Aku pesan ayam panggang dengan sayur daun ketela tak lupa aku suruh untuk ditambahkan kuah lodho kesukaanku. Saat pelayan membawakan makanan pesananku terciumlah bau sedap yang aku rasa sudah sangat familiar di hidungku. Hemb... baunya memang sedap. Karena sudah tak sabar, aku lahap makanan Padang itu. Sesuap demi sesuap aku merasakan citra rasa yang sangat kental dengan bumbu masakan yang setiap hari dimasak oleh ibuk. Dan barulah aku menyadari kalo selama ini aku punya seorang ibu yang ahli dalam memasak. Memang selama aku tinggal dimalang nafsu makanku tidak setinggi saat aku bersama keluarga di Trenggalek. Ini pasti karena masakan ibuk yang sangat lezat.
Selesai makan aku bergegas kekasir untuk membayar makanan. Gila benar-benar tak kusangka aku harus merogoh kocek senilai  15 ribu hanya untuk satu piring makanan. Ya Allah berapa uang yang harus aku bayar keibuk untuk ribuan piring makanan yang aku aku makan selama ini. Dari hal makanan saja kau telah tampak begitu mulia buk. Semoga Allah membalas segala budi baikmu kepadaku. Amin.

FAHMI

No comments:

Post a Comment

Instagram