Analisis Sikap Konsumen Terhadap NÜ-Green Tea (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya)


Analisis Sikap Konsumen Terhadap NÜ-Green Tea
(studi kasus pada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak produk baru yang bermunculan di pasaran. Mulai dari produk makanan, tekstil dan lain-lain. Produk makanan yang kebanyakan berasal dari hasil pertanian merupakan produk yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Dalam memilih produk makanan, konsumen harus selektif. Konsumen harus memikirkan mana produk makanan yang kualitasnya bagus dan menyehatkan. Berbicara tentang makanan sehat, saat ini konsumen perlu mengkonsumsi serat yang fungsinya sangat banyak, seperti melancarkan buang air besar, menghilangkan racun dalam tubuh, dan membuat pencernaan lebih lancar.
Produk agar-agar merupakan produk makanan yang meiliki kandungan serat yang tinggi karena berasal dari rumput laut. Agar-agar sangat cocok dijadikan santapan bagi para konsumen yang tidak suka mengkonsumsi buah dan sayur, tetapi yang masih membutuhkan serat. Selain itu agar-agar dapat dijadikan camilan sehat yang dapat dikonsumsi kapanpun dan dimanapun.
Nutrijell merupakan salah satu merek agar-agar yang sudah terkenal di Indonesia. Rasanya yang bervariasi, harganya yang terjangkau dan mudah dalam pembeliannya, menjadikan produk agar-agar ini laris di pasaran.
Produk langsung konsumsi terdiri dari produk makanan dan produk minuman.Kedua produk ini merupakan produk yang paling banyak dicari karena berhubungan dengan kebutuhan konsumen. Khususnya untuk produk minuman, banyak ditemui  berbagai produk minuman dengan berbagai jenis dan merek. Muculnya berbagai jenis produk minuman menjadikan persaingan pasar semakin ketat.Sebagai contoh produk minuman tehyang semula produk teh dijual dalam bentuk teh kering dan diseduh, sekarang berkembang menjadi produk the yang siap minum. Bentuknya juga beragam , mulai dari bentuk serbuk sampai bentuk cair. Kemasan yang ditampilkan ikut berkembang, jika semula konsumsi teh dalam kemasan kotak, sekarang sudah ada teh dalam kemasan botol.
Produk the paling dikenal oleh masyarakat adalah NÜ-Green Tea.Hal ini dikarenakan NÜ-Green Tea merupakan pelopor teh dalam kemasan.Sebagai, pioneer, NÜ-Green Tea mampu menguasai pasar.Hali ini ditunjukkan dengan keseriusan sosro ntuk mempelajari sikap dari konsumen. NÜ-Green Tea dinilai jeli terhadap kemauan konsumen, dapat dibuktikan dengan cara promosi NÜ-Green Tea pada awal memperkenalkan the dalam kemasan botol kepada masyarakat yaitu dengan system cicip rasa. Mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan salah satu jalan untuk menetapkan strategi pemasaran yang baik.
Para konsumen umumnya membuat keputusan-keputusan untuk membeli suatu produk atas dasar perasaanya atau berdasarkan keterangan-keterangan yang di peroleh dari pihak penjual atau dari promosi melalui suatu perilaku kosumen.Keputusan – keputusan tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen.Jika dilihat dalam pengertian yang lebih luas maka perilaku konsumen sangat berpengaruh dalam aktivitas tata niaga, karena tinggi rendahnya nilai suatu penawaran ditentukan oleh jumlah prmintaan konsumen.Perillaku konsumen di atas terjadi pada setiap produk.Khususnya untuk produk langsung konsumsi dibutuhkan ketelitian dari konsumen sebelum membelinya.
Diharapkan dengan mempelajari perilaku konsumen khususnya tentang sikap konsumen dalam mengkonsumsi NÜ-Green Tea dapat dijadikan acuan untuk menentukan rencana pemasaran seperti strategi dan taktik pemasaran produk NÜ-Green Tea Dan bagi peneliti dapat mengaplikasikan pengetahuannya secara langsung dalam meneliti perilaku konsumen, dalam hal ini sikap konsumen NÜ-Green Tea.



BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.
Dua wujud konsumen :
1.      Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2.      Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan.Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam semua situasi bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang sudah ada.
Model sederhana dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh pelanggan :
ü  Input stage mempengaruhi pengakuan konsumen dari sebuah kebutuhan produk dan terdiridari dua (2) sumber informasi, yaitu usaha pemasaran perusahaan dan pengaruh sosiologi dari luar pelanggan.
ü  Output stage terdiri dari dua (2) pendekatan yang erat hubungannya dengan aktivitas pengambilan keputusan yang sudah diambil.



2.2. Sikap
Sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan dan perasaan, curiga atau bias, asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dan keyakinan-keyakinan manusia mengenai topik tertentu. Pendapat ini berbeda dengan Thomas & Znaniecki (1920) yang berpendapat bahwa sikap tidak semata-mata ditentukan oleh aspek internal psikologis individu melainkan melibatkan juga nilai-nilai yang dibawa dari kelompoknya, Thurstone lebih spesifik menunjukkan faktor yang menentukan sikap seseorang terhadap sesuatu obyek sikap (specific topic). Pendapat Allport (1935) mengenai sikap lebih memperkaya pandangan yang dikemukakan sebelumnya.
Eagly & Chaiken (1993) mengemukakan bahwa sikap dapat diposisikan sebagai hasil evaluasi terhadap objek sikap, yang diekspresikan ke dalam proses-proses kognitif, afektif, dan perilaku.Sebagai hasil evaluasi, sikap yang disimpulkan dari berbagai pengamatan terhadap objek diekspresikan dalam bentuk respon kognitif, afektif (emosi), maupun perilaku (Katz & Stoland, 1959; Triandis, 1971).Respon evaluatif dalam bentuk kognitif meliputi beliefs yang dimiliki individu terhadap objek sikap dengan berbagai atributnya (Fishbein & Ajzen, 1975).Individu yang memiliki evaluasi negatif terhadap nuklir, berpendapat bahwa nuklir berbahaya bagi kehidupan manusia. Sebaliknya evaluasi positif akan menyebabkan individu berpendapat bahwa nuklir bermanfaat untuk menghasilkan energi yang lebih murah.
Respon evaluatif dalam bentuk afektif berupa perasaan individu terhadap objek sikap. Apabila diterapkan pada contoh nuklir tersebut di atas, individu yang menganggap bahwa nuklir positif karena nuklir memberikan alternatif energy yang lebih murah akan merasa senang dengan adanya teknologi ini. Sebaliknya, individu yang merespon negatif dengan beranggapan bahwa nuklir berbahaya bagi kehidupan manusia akan merasa takut, khawatir, dan marah terhadap upaya penggunaan energi ini. Respon evaluatif yang positif terhadap adanya energi nuklir yang berbentuk perilaku diperlihatkan oleh individu yang menuliskan surat pernyataan berupa dukungan pada pemerintah atas pengembangan energi alternatif darinuklir ini. Sebaliknya, individu yang mengevaluasi negatif akan secara aktif mendukung demonstrasi anti nuklir.

2.3  Metode Analisis Data
2.3.1 Uji Cochran
Atribut produk merupakan manfaat yang diberikan oleh produk itu sendiri atau komponen-komponen produk yang menjamin produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.        
Atribut - atribut tersebut akan diamati dengan menggunakan analisis Cochran Q Test untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli produk.
Menurut Simamora (2002), langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun daftar pertanyaan yang pilihan jawabannya YA dan TIDAK. Kemudian untuk menentukan atribut yang valid dilakukanlah Cochran Q Test dengan prosedur sebagai berikut :
1.      Hipotesis yang akan diuji :
: semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang sama
: semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban YA yang berbeda
2.      Mencari Q hitung dengan rumus sebagai berikut :
3.      Penentuan Q tabel () :
Dengan , derajat kebebasan , maka diperoleh  dari tabel Chi Square Distribution.
4.      Keputusan :
Tolak dan terima , jika
Terima dan tolak , jika
5.      Kesimpulan :
·               Jika tolak  berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut. Artinya, belum ada kesepakatan diantara responden tentang atribut.
·               Jika terima  berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian, semua responden dianggap sepakat mengenai semua atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.



2.2.2 Uji validitas
Menurut Singarimbun (1995), validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk mengukur apa yang diukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2003), hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment Pearson dengan taraf signifikansi 5% dengan nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus (Arikunto, 2002):
Keterangan :
                      = nilai korelasi
              = banyaknya sampel (dalam penelitian ini n sebesar 30)
               = skor item
               = skor total item
2.2.3 Uji Reliabilitas
         Menurut Arikunto (2002), Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menguji digunakan Alpha Cronbach dengan rumus :
Di mana :
                    = reliabilitas instrumen (nilai alpha)
                      = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
                    = jumlah varians butir
                    = varians total
2.2.4 Analisis Multiciri Fishbein
Menurut Sumarwan (2002), model multiciri Fishbein merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk. Model ini digambarkan dengan rumus :
Dimana :
 Sikap terhadap suatu produk
 Kekuatan kepercayaan bahwa produk tersebut memiliki atribut i
 Evaluasi terhadap atribut i
Jumlah atribut yang dimiliki produk
Interpretasi skor sikap dihitung dengan menggunakan rumus :
Dimana :
 Rentang Skala
 Nilai pengamatan skor sikap terbesar
 Nilai pengamatan skor sikap terkecil
 Banyaknya kelas yang dibentuk



BAB III
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
            Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner dan melibatkan responden.Responden yang menjadi sampel yaitu mahasiswa S1 Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Identifikasi konsumen dibagi berdasarkan hal-hal yang sekiranya penting atau patut diketahui, seperti jenis kelamin, usia, dan uang saku. Dimana semua hal di atas berhubungan erat dengan mahasiswa.
5.2.1    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
           

Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
Presentase(%)
1
2

Laki – Laki
Perempuan
Total
11
19
30
36, 7
63,3
100

Tabel di atas menjelaskan bahwa responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki – laki, yaitu responden perempuan 19 orang (63,3%) dan laki – laki 11 orang (36,7 %) .

No
Usia
Jumlah (Orang)
Presentase(%)
1
2
3
18
19
Total
10
20
30
33,3
66,7
100

Tabel di atas menjelaskan bahwa responden yang berusia 18 tahun jumlahnyq 10 orang dengan presentase (33,3 %), usia 19 tahun jumlahnya 20 orang presentasenya (66,7%).

a.      Hipotesis yang mau diuji :
Ho : Semua atribut yang diuji mempunyai proporsi jawaban YA yang sama
Ha : Semua atribut yang diuji mempunyai proporsi jawaban YA yang berbeda
b.      Q table
α= 0,05, derajat kebebasan (dk) = k – 1, maka diperoleh Q table (0,05:df) dari table Chi Square Distribution
c.       Keputusan
Tolak Ho dan terima Ha, jika Q hit > Q tab
Terima Ho dan tolak Ha, jika Q hit < Q tab

d.      Kesimpulan
·         Jika tolak Ho berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut. Artinya blm ada kesepakatan diantara para responden tentang atribut. Bila hal ini terjadi, maka akan dilakukan pengujian lagi dengan menghilangkan atau membuang atribut yang memiliki jumlah jawaban YA paling kecil.
·         Jika terima Ho berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian semua responden dianggap sepakat mengenai atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.
Cochran Test pengujian 1
Frequencies

Value

0
1
HARGA
13
17
KETERSEDIAAN
2
28
RASA
7
23
VARIASI
4
26
MANFAAT
19
11
PROMOSI
1
29
INFORMASI NILAI GIZI
23
7
HALAL
8
22
KADALUARSA
1
29
IJIN DEPARTEMEN KESEHATAN
6
24
IKLAN
8
22

Test Statistics
N
30
Cochran's Q
85.355a
df
10
Asymp. Sig.
.000
a. 1 is treated as a success.
Keputusan pengujian 1 :
Diketahui bahwa Q table untuk df = 11 – 1 = 10 dan α = 0,05 adalah 18,3
Tolak Ho karena Q hitung > Q table (85,355>18,3)
Jadi belum ada kesamaan pendapat responden tentang atribut.Dengan demikian perlu dilakukan pengujian 2 dengan membuang atribut yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu atribut informasi nilai gizi.
Cochran Test pengujian 2

Frequencies

Value

0
1
KETERSEDIAAN
2
28
RASA
7
23
VARIASI
4
26
PROMOSI
1
29
HALAL
8
22
KADALUARSA
1
29
IJIN DEPARTEMEN KESEHATAN
6
24
IKLAN
8
22

Test Statistics
N
30
Cochran's Q
16.793a
df
7
Asymp. Sig.
.019
a. 1 is treated as a success.
Keputusan pengujian 2 :
Diketahui bahwa Q table untuk df = 81 = 7 dan α = 0,05 adalah 14,1
Tolak Ho karena Q hitung > Q table (16,793>14,1)
Jadi belum ada kesamaan pendapat responden tentang atribut.Dengan demikian perlu dilakukan pengujian 2 dengan membuang atribut yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu atribut halal dan iklan.

Cochran Test pengujian 3
Frequencies

Value

0
1
KETERSEDIAAN
2
28
RASA
7
23
VARIASI
4
26
PROMOSI
1
29
KADALUARSA
1
29
IJIN DEPARTEMEN KESEHATAN
6
24

Test Statistics
N
30
Cochran's Q
11.292a
df
5
Asymp. Sig.
.046
a. 1 is treated as a success.
Keputusan pengujian 3 :
Diketahui bahwa Q table untuk df = 61 = 5 dan α = 0,05 adalah ,
Tolak Ho karena Q hitung > Q table ( 11,292 >11,1)
Jadi belum ada kesamaan pendapat responden tentang atribut.Dengan demikian perlu dilakukan pengujian 2 dengan membuang atribut yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu atribut rasa.

Cochran Test pengujian 4
Frequencies

Value

0
1
KETERSEDIAAN
2
28
VARIASI
4
26
PROMOSI
1
29
KADALUARSA
1
29

Test Statistics
N
30
Cochran's Q
3.273a
Df
3
Asymp. Sig.
.351
a. 1 is treated as a success.
Keputusan pengujian 4 :
Diketahui bahwa Q table untuk df = 4 – 1 = 3 dan α = 0,05 adalah 7,81
Terima Ho karena Q hitung < Q table (3,273< 7,81)
Jadi proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian semua responden dianggap sepakat mengenai atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan.
Pada pengujian 4 karena Q hitung < Q table maka terima Ho, hal ini berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian semua responden dianggap sepakat mengenai atribut sebagai faktor yang dipertimbangkan antara lain :
1.       Ketersediaan
2.       Variasi
3.       Promosi
4.       Tanggal Kadaluarsa

BAB IV
PENUTUP

            Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Identifikasi responden mendapatkan hasil, bahwa mahasiswa yang mengkonsumsi Nu Green Tea sebagian besar adalah perempuan ( 19 orang ) dan memiliki usia 19 tahun.
2. Atribut yang ditentukan berdasarkan 4 variabel yaitu variable ketersediaan, variasi, promosi, dan tanggal kadaluarsa
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono (2003) Statistika untuk Mahasiswa, CV Alfabeta, Bandung.
Simamora, Bilson, 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia. Jakarta.
Sumarwan, U.  2002.Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (1995) Metode Penelitian Survei.PT. Pustaka LP3ES, Jakarta.

FAHMI

No comments:

Post a Comment

Instagram