PERTANIAN BERLANJUT


Pertanian berlanjut merupakan salah satu sistem pertanian yang mampu memproduksi berbagai produk makanan dalam jumlah besar yang dalam pembudidayaannya tergolong ramah lingkungan atau tidak merusak lingkungan. Dalam dekade pertama abad ke-21, pertanian berlanjut sebagai model dari pertanian modern namun dalam masanya hanya menjadi sebuah ide belaka. Meskipun keberlanjutan dalam pertanian masih terikat isu-isu yang lebih luas dari ekonomi global, menurunnya cadangan minyak bumi, dan domestik ketahanan pangan, pemerintah tidak membuat kebijakan kepada petani kecil dan ilmuwan pertanian. Pada akhir abad ke-20 masyarakat melihat adanya kehancuran terjadi pada sektor pertanian terutama dari produksi air dan tanah yang menurun sehingga masyarakat mencari cara yang lebih baik agar pertanian bisa bangkit dari kehancuran.
Dalam beberapa dekade terakhir, para petani dan peneliti bidang pertanian di seluruh dunia telah merespon adanya model industri ekstraktif dengan pendekatan berbasis ekologi disebut berbagai hal yang alami, organik, input rendah, alternatif, regeneratif, holistic, biodinamik, biointensif, dan sistem pertanian biologi. Dari semuanya mewakili ribuan peternakan, dan telah memberikan kontribusi terhadap pemahaman kita terhadap apa itu sistem pertanian berlanjut, dan diantaranya visi dari pertanian dengan alam, agroekologi yang mempromosikan keanekaragaman hayati, mendaur ulang nutrisi tanaman, melindungi tanah dari erosi, melestarikan dan menjaga ketersediaan air, menggunakan pengolahan yang minimal, dan mengintegrasikan perusahaan tanaman dan ternak di pertanian.
Tapi tidak peduli seberapa elegan sistem tersebut atau bagaimana yang telah di capai petani, pertanian tidak akan berkelanjutan jika tidak menguntungkan, sehingga diharapkan mampu memberikan pendapatan keluarga serta mendapat kualitas hidup yang baik. Praktek-praktek berkelanjutan membuat diri mereka menjadi lebih kecil, seperti skala keluarga peternakan. Peternakan ini cenderung berada di tempat pasar lokal, dengan sistem pangan lokal, sering menjual secara langsung ke konsumen. Sebagai alternatif untuk mengembangkan industri pertanian, jadi harus di pasar tersebut dan petani yang melayani mereka secara langsung. Menciptakan dan melayani untuk pasar baru merupakan salah satu tantangan terberat untuk pertanian berlanjut.
Petani dan ilmuwan pertanian harus mendirikan satu set prinsip yang kuat untuk sistem berkelanjutan berdasarkan pelayanan dan ekonomi keadilan. Produsen dan peneliti setiap tahunnya meningkatkan laju perbaikan di sistem agroekologi agar lebih efisien dan menguntungkan. Pada off farm, aktivis konsumen bekerja untuk menciptakan pasar lokal dan kebijakan pertanian yang mendukung praktek-praktek berkelanjutan. mereka bekerja untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang bagaimana makanan mereka berasal dan diproses , bagaimana tumbuhan, hewan, tanah, dan air diperlakukan. Dan mereka bekerja untuk menjalin ikatan kuat antara produsen dan konsumen yang saat ini mempererat pondasi dari sistem lokal dan regional.
Ada beberapa pertimbangan utama untuk membuat pertanian akan lebih berkelanjutan dengan bekerjasama dengan publikasi ATTRA di daerah lain. Karena sistem pertanian di beberapa daerah berbeda-beda maka tidak ada rumus yang menyatakan bahwa sistem pertanian tunggal akan membawa kesuksesan, namun prinsip-prinsip dan publikasi tersebut baik untuk memulai belajar apa saja yang diperlukan. ATTRA menerapkan beberapa prinsip pertanian berlanjut, ( kenali pasar anda, lindungi profit anda, dan nilai tambah produk anda ), yaitu : (1) diversifikasi perusahaan, (2) integrator vertikal perusahaan (3) menekankan pemasaran langsung (4) mempertimbangkan pembentukan koperasi bagi petani (5) adanya nilai tambah dalam pengolahan produk pertanian.
Dalam pertanian berlanjut, hal yang paling penting adalah lahan. Untuk membangun struktur tanah yang baik dan subur disebutkan beberapa syaratnya, yaitu (1) mengurangi penggunaan pupuk sintetek / kimia dengan meningkatkan siklus haranya (2) membuat keputusan pemupukan berdasarkan uji tes tanah (3) meminimalkan pengolahan tanah (4) mengelola organisme tanah. Selanjutnya melindungi kualitas air dan beyond farm dengan cara, yaitu (1) menggunakan tanah yang baik untuk meningkatkan bahan organik tanah dan dukungan biologis humus yang kompleks (2) melakukan konservasi tanah (3) menanam tanaman tahunan seperti hijauan, pohon, dan semak-semak (4) menggunakan tanaman penutup tanah (5) menyediakan daerah penyangga badan air (6) mengelola irigasi untuk mengurangi pencucian hara (7) menghasilkan ternak di padang rumput. Untuk mengelola hama ekologis digunakan beberapa metode yaitu (1) meminimalkan penggunaan pestisida (2) mencegah adanya permasalahan hama dengan menciptakan habitat bagi organisme menguntungkan (3) melihat pertanian debagai komponen ekosistem sehingga mengerti bahwa adanya hama tidak selalu membawa dampak buruk (4) sebelum menggunakan bahan kimia sebaiknya mempelajari siklus hidup dan ekologi hama sehingga bisa mengubah sistem tanam dan habitat sekitar untuk membuat hidup lebih sulit bagi hama dan lebih mudah hidup bagi musuh alaminya (5) menggunakan pestisida sebagai langkah akhir, ketika kontrol biologis dan budaya tidak mampu untuk menjaga populasi hama yang terus bertambah dan merusak lingkungan. Yang terakhir memaksimalkan keanekaragaman hayati di tanah pertanian dengan cara yaitu (1) mengintegrasikan tanaman dan produksi ternak (2) menggunakan tanaman pagar, tanaman penutup (3) mengabaikan monocropping dan mendukung tumpangsari (4) menjaga adanya padang rumput untuk mendukung beragam tanaman hijau.

FAHMI

No comments:

Post a Comment

Instagram