TUGAS INDIVIDU
(Genitika)
Dosen Mata Kuliah: Sri Lestari Purnamaningsih
Oleh: Muhammad Guruh
Arif Zulfahmi
NIM :105040201111091
Ø Mengapa kita belajar genetika
Dalam perkembangannya zaman
menuntut manusia untuk selalau berfikir secara dinamis demi menghadapi seleksi
alam. Dengan perkembangan jumlah manusia maka SDA untuk memenuhi kebutuhan
hidup menjadi kian terbatas. Dari sinilah genetika akan sangat berperan sebagai
salah satu cara untuk pemaksimalan SDA yang telah ada.
Setiap makhluk hidup memilki
cirri-ciri dan karakteristik yang berbeda. Untuk mengetahui penyebab adanya
perbedaan tersebut maka perlu bagi untuk mempelajari genetika. Karena perbedaan
sifat dan karakteristik tersebut disebabkan adanya gen yang selalu berbeda pada
setiap organisme.
Dalam bidang pertanian genetika
mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui bagaimana sifat dan
karekteristik dari suatu tanaman. Setiap tanaman pasti memilki cirri-ciri yang
berbeda,dan perbedaan itu muncul karena ketidaksamaan struktur gen dari
masing-masing tanaman. Gen bersifat menurun sehingga setiap anakan akan
memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan induknya. Dari konsep inilah
muncul teknik penyilangan tanaman yang dilakukan para ilmuwan sehingga tercipta
tanaman bervarietas baru yang memiliki kualitas lebih baik.
Ø Apa itu Genetika?
Genetika (dipinjam dari bahasa Inggris,genetics, dibentuk
dari kata bahasa Yunani γÎννω, genno, yang
berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan
sifat pada organisme maupun suborganisme
(seperti virus dan prion). Secara singkat dapat
juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika"
diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional
tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan
- material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
- bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
- bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu
ke individu yang lain (pewarisan genetik).
Kronologi perkembangan genetika
Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika
berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh
klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains.
Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan
genetika:
1900 Penemuan kembali hasil
karya Mendel secara terpisah oleh Hugo de Vries (Belgia), Carl Correns (Jerman), dan Erich von Tschermak (Austro-Hungaria) ==> awal genetika klasik;
1908 dan 1909 Peletakan dasar teori
genetika populasi oleh Weinberg (dokter dari Jerman) dan secara terpisah oleh James W. Hardy (ahli matematika Inggris) ==> awal genetika populasi;
1910 Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen-gen berada pada kromosom,
menggunakan lalat buah (Drosophila
melanogaster) ==> awal sitogenetika;
1918 Ronald Fisher (ahli biostatistika dari Inggris) menerbitkan On the correlation between
relatives on the supposition of Mendelian inheritance (secara bebas berarti
"Keterkaitan antarkerabat berdasarkan pewarisan Mendel"), yang
mengakhiri perseteruan antara teori biometri (Pearson dkk.) dan teori
Mendel sekaligus mengawali sintesis keduanya ==> awal genetika kuantitatif;
1927 Perubahan fisik pada gen
disebut mutasi;
1928 Frederick Griffith menemukan suatu molekul pembawa sifat yang dapat
dipindahkan antarbakteri (konjugasi);
1941 Edward Lawrie Tatum and George Wells Beadle menunjukkan bahwa gen-gen menyandi protein, ==> awal dogma pokok genetika;
1944 Oswald Theodore Avery, Colin McLeod and Maclyn McCarty mengisolasi DNA sebagai bahan genetik (mereka menyebutnya prinsip transformasi);
1950 Erwin Chargaff menunjukkan adanya aturan umum yang berlaku untuk empat
nukleotida pada asam nukleat, misalnya adenin cenderung sama banyak dengan timin;
1952 Hershey dan Chase membuktikan kalau informasi genetik bakteriofag (dan semua organisme lain) adalah DNA;
1953 Teka-teki struktur DNA
dijawab oleh James D. Watson dan Francis Crick berupa pilin ganda (double helix), berdasarkan
gambar-gambar difraksi sinar X DNA dari Rosalind Franklin ==> awal genetika molekular;
1958 Eksperimen Meselson-Stahl menunjukkan bahwa DNA digandakan (direplikasi) secara semikonservatif;
1970 Enzim restriksi ditemukan pada bakteri Haemophilus
influenzae, memungkinan dilakukannya pemotongan dan penyambungan DNA oleh
peneliti (lihat juga RFLP) ==> awal bioteknologi modern;
1977 Sekuensing DNA pertama kali oleh Fred Sanger, Walter Gilbert, dan Allan Maxam yang bekerja secara terpisah. Tim Sanger berhasil melakukan
sekuensing seluruh genom Bacteriofag Φ-X174;, suatu virus ==> awal genomika;
1983 Perbanyakan (amplifikasi)
DNA dapat dilakukan dengan mudah setelah Kary Banks Mullis menemukan Reaksi Berantai Polymerase (PCR);
1995 Sekuensing genom Haemophilus influenzae, yang menjadi sekuensing genom pertama terhadap organisme yang hidup
bebas;
1998 Hasil sekuensing pertama
terhadap eukariota multiselular, nematoda Caenorhabditis elegans, diumumkan;
2003 Proyek Genom Manusia
(Human Genome Project) menyelesaikan 99% pekerjaannya pada tanggal (14 April) dengan akurasi 99.99% [1]
Cabang-cabang Genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni
maupun ilmu terapan. Cabang-cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat
pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya.
Cabang-cabang murni genetika :
- genetika molekular
- genetika sel (sitogenetika)
- genetika populasi
- genetika kuantitatif
- genetika perkembangan
Cabang-cabang terapan genetika :
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang
tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan
perkembangan di bidang genetika.
Genetika arah-balik (reverse genetics)
Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh
pengamatan manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen.
Berkembangnya teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien
memunculkan filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik
arah kajian. Karena banyak gen yang sudah diidentifikasi sekuensnya, orang
memasukkan atau mengubah suatu gen dalam kromosom lalu melihat implikasi
fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini
dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian
genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics.
Referensi
- ^ Lamarck, J-B (2008).
In Encyclopædia Britannica. Diambil dari Encyclopædia
Britannica Online on 16 March 2008.
Terima kasih
ReplyDelete