Introvert


Tanpa mengurangi rasa hormat, hari ini saya akan mulai menulis sesuatu di blog ini. Bukan curahan hati atau keluhan tapi lebih kepada sebuah pengalaman.
Hidup itu bagaikan roda. Berputar dan terus berputar. Tidak ada seorang pun yang bisa menebak apa yang akan terjadi di hari esok. Oleh karena itu manusia selalu sibuk menyiapkan segala sesuatu demi untuk melewatinya.

Apa yang terjadi dengan hidup apabila seorang manusia terus melakukan aktivitas yang sama setiap harinya? Apakah itu pantas disebut dengan hidup? Apakah itu pantas disebut dengan "menikmati dunia"? Sadarlah, bahwa dunia itu luas. Setiap manusia pantas untuk memilih hidupnya masing-masing. Hidup itu hanya sekali, kawan. Keluar dan nikmati dunia. Walapun akhirnya dunia hanya akan melahap kamu. Tapi setidaknya kamu telah berusaha. Tidak ada usaha yang sia-sia.

Itu dia, usaha. Tidak ada usaha yang sia-sia. Menurut saya semua usaha pasti ada hasilnya, setidaknya didalam berusaha itu kamu menemukan sebuah proses dari kamu mendapatkan sesuatu. Dan yang terpenting dari itu semua adalah bukan karena hasil akhirnya tapi adalah proses dari kamu mencapainya. Karena tanpa proses tidak akan ada hasil akhir. Dan selalu berpikir positif untuk mendapatkan sesuatu. Karena dengan berpikir positif kamu tidak akan terlalu terbebani oleh resiko untuk gagal. 


Memang lebih mudah diucapkan daripada melakukan. Ada seorang teman yang berbicara seperti itu kepada saya. Seperti sebuah tusukan yang berbentuk sindiran. Karena mungkin selama ini dia menyimpulkan bahwa semua perkataan saya hanya berakhir menjadi sebuah perkataan bukan hasil yang nyata. Dari situ saya berusaha instrospeksi diri. Setidaknya perkataan teman saya itu memang ada benarnya. Saya tidak lebih dari manusia yang bermulut besar, yang hanya berbicara tanpa berbuat, dan yang lebih banyak menjilat ludah sendiri daripada mencapai suatu tujuan. Dan mereka pasti lebih mengenal saya daripada saya mengenal diri saya sendiri.

Tapi disisi lain saya meng-kategorikan diri saya sebagai introvert. Suatu sifat dimana manusia lebih tertutup kepada manusia lainnya. Dan merasa asing ketika tiba-tiba berbicara didepan publik. Introvert lebih untuk berpikir lebih dahulu sebelum bertindak. Mereka bersimulasi didalam otaknya untuk memprediksi resiko apa yang akan terjadi kedepannya. Tetapi terlalu lama berpikir juga tidak baik. Mungkin orang lain yang sudah mengerti saya sejak lama memahami apa yang sudah saya tuliskan ini. Mungkin juga tidak. Rata-rata orang hebat itu adalah introvert, apabila diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu orang tersebut tidak akan mengecewakan. Dan terus berpegang teguh pada apa yang ada dipundaknya. Karena dia tahu bahwa dia tidak hanya membawa satu kepercayaan.
Sekian dan terima kasih.

FAHMI

No comments:

Post a Comment

Instagram